Minggu, 06 Desember 2009

Penanganan Tekanan Darah Pada Stroke


Faktor resiko stroke terdiri dari: faktor resiko yang bersifat non modifable dan modifiable. Hipertensi termasuk kedalam faktor resiko modifiable, merupakan faktor resiko kuat dimana pada tekanan darah 160/95 mmHg, resiko terjadinya stroke meningkat sebesar 3 - 3,5 kali.

Menurunkan tekanan darah sama dengan menurunkan resiko terjadinya stroke. Penatalaksaan hipertensi yang tepat mempengaruhi morbiditas dan mortalitas dari penyakit stroke.

Tekanan darah tidak diberikan pengobatan pada stroke iskemik akut kecuali tekanan darah sistolik lebih dari 220 mmHg atau diastolik lebih dari 120mmHg.

Pada tekanan darah diastolik lebih dari 140 mmHg diperlakukan sebagai hipertensi emergensi, diberikan drip nikardipin, diltiazem. Batas penurunan tekanan darah jangan melebihi 20-25%.

Kriteria obat antihipertensi yang ideal adalah kerja cepat dan reversibel, efek dapat diprediksi dan dikendalikan, rasio terapeutik: toksik rendah, mempunyai efek vasodilatasi serebral yang minimal, tidak mempunyai efek penekanan pada sistem saraf pusat, tidak menurunkan tekanan darah pada penumbra, mudah didapat dan relatif terjangkau.

Obat antihipertensi intravena yang dapat menjadi pilihan antara lain: Labetalol, Nikardipin, Diltiazem, dan Esmolol. Obat antihipertensi per oral yang dapat menjadi pilihan antara lain: Kalsium antagonis (nifedipin, amlodipin), Ace inhibitor (captopril), Angiotensin Receptor Blocker, Beta Blocker, Diuretika, dan Alfa bloker.

Judul: Penanganan Tekanan Darah Pada Stroke

Penulis: Nurdjaman Nurimaba

Penerbit: Unpad

Bahasa: Indonesia

Hak Cipta: Unpad

Kata Kunci: antihipertensi, hipertensi, stroke

Sumber :
http://pustaka.unpad.ac.id/archives/10842/

Sumber Gambar:
http://www.knowledgebase-script.com/demo/admin/attachments/stroke-symptoms.jpg

Kenali Gejala Stroke dengan 'Senyum, Gerak, dan Bicara'

Stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu dan penyebab kematian nomor tiga di dunia. Semakin cepat pasien mendapat pertolongan medis akan semakin besar peluangnya untuk pulih. Kenali dari Senyum, Gerak dan Bicara, jika Anda ingin menolong seseorang yang terkena serangan stroke.

Stroke merupakan gangguan fungsi sistem saraf akibat gangguan peredaran darah otak. Gangguan fungsi saraf akan terganggu bila aliran darah otak turun. Pada kasus ini jaringan otak belum mati, namun mengalami gangguan fungsi bagian ini disebut sebagai bagian iskemik pneumbra. Bila gangguan aliran darah berkepanjangan dapat terjadi kematian jaringan saraf yang disebut infark. Target terapi adalah menyelamatkan jaringan pneumbra.

Masalah yang sering muncul adalah pasien datang terlambat ke rumah sakit. Terapi thrombolitik (membuka sumbatan pembuluh darah di oatk) harus diberikan dalam waktu kurang dari 6 jam setelah serangan stroke. Penelitian Nadeau menunjukkan bahwa pada penderita stroke perdarahan kurang dari sepertiga pasien saja yang datang kurang dari 3 jam pasca serangan stroke.

Mengapa pasien datang terlambat ke rumah sakit? Banyak penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar pasien dan keluarganya tidak mengenali gejala stroke.

Penelitian di Thailand menunjukkan bahwa hanya 20,2% pasien stroke yang datang ke RS dalam waktu kurang dari 24 jam (Asawavichienjinda dan Boogrid, 1998). Penelitian di Australia memperlihatkan bahwa 41% datang ke RS kurang dari 3 jam setelah gejala muncul, dan 15% antara 3-6 jam. Ada sekitar 25% pasien yang datang lewat dari 24 jam setelah serangan stroke. Jumlah ini sudah relatif lebih baik setelah adanya kampanye nasional tentang 'brain attack' (Barr, dkk, 2006).

Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan bahaya stroke. Semakin cepat dikenali, dan semakin cepat mendapat pertolongan medis yang tepat, akan semakin besar kemungkinan pemulihan. Perhimpunan stroke di Amerika Serikat memulai kampanye nasional untuk menyebarluaskan kewaspadaan tentang gejala stroke.

Kampanye ini diberi nama FAST, yang merupakan singkatan dari Facial Weakness (kelemahan wajah), Arm Weakness (kelemahan lengan), Speech Disturbances (kesulitan bicara), dan Time is Brain (Berpacu dengan waktu). Didalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Senyum, Gerak dan Bicara.

Senyum: Mintalah ia untuk senyum, lihat apakah wajahnya perot.
Gerak: Mintalah ia untuk mengangkat lengannya apakah bisa sama tinggi
Bicara: Tanyakan nama dan alamatnya, apakah ia bisa mengerti, apakah bisa menjawab, apakah jawabannya benar, apakah bicaranya pelo atau cedal.

Alat ukur ini cukup sederhana, dan dapat digunakan oleh orang awam maupun petugas kesehatan.

1. Mintalah orang yang dicurigai stroke untuk tersenyum. Menunjukkan giginya. Bila wajahnya perot, atau wajah hanya tertarik ke salah satu sisi saja, maka curihai ia terkena stroke.

2. Mintalah subyek untuk mengangkat lengannya lurus keatas. Bila salah satu lengan tidak dapat terangkat dengan baik, curigailah ia sebagai stroke.

3. Tanyakan kepadanya 'Siapa namamu?' dan 'Sekarang bulan apa?' atau 'Dimana Anda tinggal?”. Lihat apakah subyek mengerti pertanyaan Anda, apakah ia bisa menjawab, apakah jawabannya benar, bila ia berbicara apakah suaranya cedal?

Bila ada salah satu kelainan pada tes diatas segera minta bantuan medis. Tes ini sangat mudah. Bila ada anggota keluarga, rekan, kerabat, atau tetangga yang dicurigai tekena stroke, dan menunjukkan hasil tes yang positif, segeralah minta pertolongan medis. Tindakan yang tepat dan cepat diharapkan akan membuahkan hasil yang lebih baik pula. (ir/ir)


Sumber :
dr Rizaldy Pinzon, MKes, SpS. Tim Stroke RS Bethesda Yogyakarta
http://health.detik.com/read/2009/11/26/133627/1249381/775/kenali-gejala-stroke-dengan-senyum-gerak-dan-bicara
26 November 2009

Minimalisir Garam, Hindari Stroke

Konsumsi garam berlebih telah dikenal luas sebagai salah satu penyebab penyakit tekanan darah tinggi. Baru-baru ini sebuah penelitian mengonfimasi risiko lain yang disebabkan garam yaitu meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan stroke.

Sebuah uraian yang dipublikasikan BMJ menemukan, perbedaan konsumsi garam sekitar 5 gram per hari dapat menghasilkan perbedaan hingga 23 persen dari rata-rata penyakit stroke dan 17 persen rata-rata risiko penyakit kardiovaskular.

Berdasarkan uraian tersebut, rekomendasi asupan garam dari Organisasasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) hanya sekitar 5 gram atau sekitar satu sendok teh per hari. Namun, umumnya orang di negara Barat mengonsumsi sekitar 10 gram garam per hari. Bahkan, masyarakat Eropa Timur mengonsumsi lebih banyak lagi.

Penulis uraian itu menganalisa 13 penelitian yang melibatkan lebih dari 170.000 ribua partisipan yang menghubungkan kaitan antara garam dan penyakit kardiovaskular dan stroke.

Para peneliti memperkirakan, mengurangi asupan garam hanya sekitar 5 gram per hari oleh masyarakat di seluruh dunia dapat mengurangi satu juta kematian per tahun akibat stroke dan mencegah tiga juta kematian akibat penyakit kardiovaskular tiap tahun.

Lantaran sulit mengukur asupan garam, lanjut penulis, bisa jadi pengurangan asupan garam itu dapat mencegah kematian lebih banyak. healthday/rin

Sumber :
Republika Newsroom
http://www.republika.co.id/berita/91981/Minimalisir_Garam_Hindari_Stroke
26 November 2009

Wanita Muda Pun Berpotensi Terkena Stroke

Dulu, stroke identik dengan penyakit para orangtua. Namun, perubahan gaya hidup menyebabkan stroke kini juga mengintai orang-orang di usia 30-an. Tak terkecuali, wanita. Berbagai studi telah menunjukkan bahwa penyakit ini telah begitu nyata kehadirannya. Namun dengan mengetahui fakta ini sejak awal, tentu dapat membantu kita untuk lebih memperhatikan kondisi kesehatan kita. Dengan demikian, risiko penyakit ini dapat diturunkan.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui wanita tentang stroke:

* Peluang wanita muda mendapatkan stroke memang tak begitu besar, namun konsekuensinya cukup menakutkan. Untuk setiap 100.000 wanita yang berada dalam usia mampu memiliki anak, 4,4 persen akan mengalami stroke iskemik. Jumlah penderita stroke iskemik mencapai 85 persen dari seluruh kasus. Lebih dari 250.000 wanita usia 18-44 tahun berpotensi mengalami stroke ini. Ini yang menakutkan, karena stroke adalah penyebab paling umum ketidakmampuan jangka panjang.

* Angka pertahanan diri wanita dari stroke boleh dibilang memprihatinkan. Sebanyak 60 persen wanita yang mengalami stroke ternyata tidak mampu bertahan. Meskipun lebih banyak pria yang mengalami stroke, ternyata kemampuan bertahan mereka lebih tinggi. Kemungkinan wanita muda meninggal karena stroke lebih tinggi daripada yang disebabkan kanker payudara dan AIDS jika dikombinasikan.

* Usia ternyata menentukan kemungkinan terkena stroke. Sebuah studi menunjukkan bahwa ada perbedaan antara wanita dan pria yang mengalami stroke antara usia 35-44 tahun dan 55-64 tahun. Dalam jangkauan usia 45-54 tahun, wanita dua kali lebih mungkin terkena stroke daripada pria. Penyebabnya diperkirakan karena meningkatnya ukuran lingkar pinggang dan penyakit jantung di antara wanita! Karena itu para peneliti mengatakan bahwa wanita perlu lebih memperhatikan kesehatan kardiovaskuler pada usia pertengahan 30-an.

* Tekanan darah tinggi tidak hanya perlu dikhawatirkan para lansia. Sebab, inilah faktor risiko stroke nomer satu pada wanita! Hal ini khususnya akan memperberat beban wanita yang sudah memiliki sejarah serangan jantung atau stroke. Yang menjadi masalah, banyak wanita yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki tekanan darah tinggi. Bila Anda telah mengetahui hal ini, sebaiknya Anda segera melakukan perawatan ke dokter secara rutin.

* Kaitan antara pil KB dan risiko stroke masih diperdebatkan oleh para dokter dan peneliti selama bertahun-tahun ini. Namun studi baru-baru ini menunjukkan hanya ada peningkatan risiko yang ringan bagi wanita yang menggunakan kontrasepsi oral. Namun risiko ini bisa meningkat secara signifikan jika saat mengonsumsi pil KB ini wanita juga merokok, memiliki tekanan darah tinggi, atau mempunyai sejarah migrain. Peluang wanita mengalami stroke juga tiga kali lebih tinggi jika kita mengonsumsi pil KB sekaligus merokok, daripada jika diikuti dengan tekanan darah tinggi atau diabetes. Kolesterol tinggi juga meningkatkan risiko wanita mengalami stroke.

* Wanita muda dengan orangtua atau saudara yang pernah mengalami stroke juga memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini.

* Salah satu hal yang bisa melindungi Anda dari stroke adalah menyusui. Studi tahun ini yang melibatkan sekitar 140.000 wanita melaporkan bahwa wanita yang memberikan ASI bisa menurunkan risiko mengembangkan stroke. Sebab wanita yang menyusui setidaknya sebulan terbukti menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol, serta kemungkinan mengalami diabetes. Sedangkan wanita yang menyusui selama setidaknya satu tahun mengurangi peluang mengidap penyakit jantung hingga 10 persen.

* Gejala yang dirasakan biasanya berbeda, dan kadang-kadang tidak dikenali. Selain itu, gejala pada wanita juga tidak sama dengan pria. Penderita stroke wanita dilaporkan mengalami sakit kepala, sakit pada lengan dan wajah, dan disorientasi.

* Seperti kondisi kesehatan lain, risiko stroke bisa dikontrol, dirawat, atau diturunkan dengan cara mengubah pola hidup (makan sehat, banyak olahraga, mempertahankan berat seimbang, dan tidak merokok). Sebaiknya Anda juga menjalani perawatan hingga tuntas untuk setiap komplikasi atau penyakit jantung, kerusakan sel-sel, dan diabetes seperti yang diperintahkan dokter, dan rajin memonitor kolesterol dan tekanan darah. Menjaga agar tidak stres dan membatasi asupan alkohol juga perlu.


Sumber :
DIN Sumber: Shine
http://female.kompas.com/read/xml/2009/11/20/18321625/wanita.muda.pun.berpotensi.terkena.stroke
20 November 2009

Menata Kolesterol, Mencegah Stroke

Stroke merupakan penyakit neurologi yang utama. Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga (setelah penyakit jantung dan kanker), namun merupakan penyebab kecacatan nomor satu. Stroke terjadi akibat gangguan pembuluh darah di otak.

Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa ada 3 juta warga Amerika yang terkena penyakit penbuluh darah (penyakit jantung, stroke, dan pembuluh darah tepi) dan 150.000 diantaranya meninggal setiap tahunnya. Kejadian stroke berulang umum pula dijumpai, 33% pasien stroke yang selamat akan mengalami stroke ulang dalam waktu 5 tahun.

Stroke dapat terjadi karena seseorang individu yang sehat memiliki faktor risiko stroke. Faktor risiko stroke ada yang dapat dikendalikan dan ada pula yang tidak dapat dikendalikan.

Faktor risiko stroke yang tidak dapat dikendalikan adalah usia, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga, dan riwayat stroke sebelumnya. Kelompok usia lanjut dan laki-laki lebih mudah terkena stroke, demikian pula seseorang dengan riwayat keluarga stroke.

Faktor risiko stroke yang dapat dikendalikan adalah hipertensi, diabetes, merokok, kolesterol darah yang tinggi, trigliserida darah yang tinggi, obesitas dsb.

Pemahaman akan faktor risiko stroke yang dapat dikendalikan ini penting. Pengendalian faktor risiko stroke ini akan menurunkan risiko seseorang untuk terkena stroke. Tekanan darah yang terkendali di bawah 130/80 mmHg akan menurunkan risiko seseorang untuk terkena stroke. Berhenti merokok akan menurunkan pula risiko terkena stroke.

Kolesterol yang tinggi juga merupakan faktor risiko untuk terkena stroke. Pertanyaan kritis yang muncul adalah 'Bagaimana hubungan antara kolesterol darah yang tinggi dan stroke?' dan 'Bagaimana upaya pengendalian kolesterol untuk mencegah stroke?'


Mengenal kolesterol

Kolesterol merupakan substansi lemak, yang secara normal dibentuk di dalam tubuh. Kolesterol dibentuk di hati dari lemak makanan. Kolesterol memainkan banyak peran penting dalam fungsi sel tubuh (antara lain produksi hormon).

Kolesterol darah dapat dibagi menjadi 2 bagian utama: kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) yang dikenal sebagai 'kolesterol jahat' dan kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) yang dikenal sebagai 'kolesterol baik'. LDL membawa kolesterol dari hati ke sel, dan HDL berperan membawa kolesterol dari sel ke hati.

Kadar kolesterol LDL yang tinggi akan memicu penimbunan kolesterol di sel, yang menyebabkan munculnya atherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah arteri) dan penimbunan plak di dinding pembuluh darah. Hal ini dihubungkan dengan penngkatan risiko penyakit akibat gangguan pembuluh darah (misalnya: penyakit jantung koroner, stroke, gangguan pembuluh darah terpi).

Kadar kolesterol darah yang tinggi dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor penyebab kadar kolesterol yang tinggi adalah genetik, diet tinggi lemak, kelebihan berat badan, kurangnya aktivitas fisik, dan merokok. Merokok meningkatkan kadar kolesterol LDL dan menurunkan kadar kolesterol HDL. Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat pula disebabkan oleh konsumsi alkohol atau obat-obatan (misalnya: steroid atau pil kontrasepsi).


Hubungan kolesterol dan stroke

Kolesterol merupakan faktor risiko stroke yang secara konsisten dilaporkan dari berbagai hasil penelitian. Kolesterol LDL yang tinggi, kolesterol HDL yang rendah, dan rasio kolesterol LDL dan HDL yang tinggi dihubungkan dengan peningkatan risiko terkena stroke. Hal ini akan diperkuat bila ada faktor risiko stroke yang lain (misalnya: hipertensi, merokok, obesitas).

Hubungan antara kolesterol dan stroke tergambarkan pula dalam berbagai penelitian terapi kolesterol. Keberhasilan terapi penurunan kadar kolesterol darah akan menurunkan risiko stroke dan penyakit jantung sebesar 60%. Penurunan kadar koleserol darah akan menghambat proses atherosclerosis (pengerasan diniding pembuluh darah arteri).

Perkembangan atherosclerosis dapat dihambat pada sebagian besar pasien yang menjalani terapi selama 2 tahun. Kadar kolesterol darah yang tidak terkendali akan meningkatkan risiko stroke. Pasien berusia 40 tahun-an yang memiliki kadar kolesterol LDL tinggi akan memiliki risiko sebesar 52% untuk mengalami serangan jantung dan stroke pada usia diatas 50 tahun (Lang, 2005).

Kadar kolesterol darah yang tinggi tidak memberikan gejla yang spesifik. Hal ini menyebabkan kadar kolesterol darah yang tinggi juga dijuluki sebagai 'the silent killer'. Pasien datang berobat ketika telah muncul komplikasi pembuluh darah. Proses atherosclerosis tetap berjalan tanpa ada keluhan pasien.


Pengendalian kadar kolesterol

Pengendalian kadar kolesterol menuju angka yang normal akan sangat bermanfaat untuk menurunkan risiko stroke dan penyakit jantung. Target penurunan kadar kolesterol adalah sebagai berikut:

1. Kadar kolesterol darah total dibawah 200 mg/dl
2. Kadar kolesterol darah LDL dibawah 130 mg/dl (pada individu tanpa riwayat penyakit jantung koroner), atau dibawah 100 mg/dl (bila pernah terkena penyakit jantung, merokok, menderita hipertensi, diabetes).
3. Kadar kolesterol HDL diatas 35 mg/dl
4. Kadar trigliserida dibawah 250 mg/dl.

Pengendalian kadar kolesterol darah sesuai target dicapai dengan perubahan pola hidup dan terapi obat. Perubahan pola hidup yang dianjurkan meliputi penurunan berat badan, banyak makan serat, konsumsi buah dan sayuran, berhenti merokok, olah raga, dan pembatasan konsumsi lemak berlebih.

Bila target penurunan kolesterol darah belum juga tercapai, pasien dapat berkonsultasi ke dokter untuk memperoleh terapi obat.Terapi obat yang direkomendasikan untuk menurunkan kadar kolesterol daah adalah statin. Obat ini memiliki banyak golongan (misalnya: Pravastatin, Simvastatin, Lovastatin, Atorvastatin, Cerevastatin, Fluvastatin), dan sebagian besar telah tersedia di Indonesia.

Keberhasilan terapi statin untuk menurunkan risiko stroke telah dibuktikan dari berbagai penelitian. Penurunan kadar kolesterol darah sesuai target (dibawah 200 mg/dl) akan menurunkan risiko stroke ebesar 27%. Bagi pasien yang sudah pernah mengalami penyakit jantung, maka penurunan kadar kolesterol darah akan menurunkan risiko stroke sebesar 32%.

Banyak diantara kita yang belum tahu kadar kolesterol darahnya. Kadar kolesterol darah yang tinggi sering tidak bergejala. Pertanyaan yang muncul adalah 'Sudahkah Anda tahu kadar kolesterol darah Anda?'. Pengendalian kadar kolesterol merupakan upaya pencegahan stroke yang efektif. Ingatlah selalu bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.(ir/ir)

Sumber :
dr Rizaldy Pinzon, MKes, SpS. Tim Stroke RS Bethesda Yogyakarta
http://health.detik.com/read/2009/12/04/120122/1254009/756/menata-kolesterol-mencegah-stroke
4 Desember 2009

GEJALA STROKE DAN SINAR MATAHARI

Kehidupan modern kini menuntut segala sesuatu serba instant dan cepat. Baik dalam aktivitas pekerjaan, kehidupan rumah tangga dan makanan sehari-hari. Bahkan tidak sedikit di antara kita yang sering mengkonsumsi makanan cepat saji (fastfood). Perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi serasa memperpendek jarak dan mempersingkat waktu. Manusia serasa dimanja dalam kehidupannya.

Seiring dengan itu semua, ternyata kita harus membayar mahal dengan kesehatan kita. Pemakaian pestisida, limbah beracun, polusi udara, zat additive (pewarna, perasa, pengawet) di dalam makanan adalah beberapa faktor yang apabila dikonsumsi terus-menerus dalam jangka panjang dapat menurunkan kualitas kesehatan tubuh kita. Radikal bebas, karsinogen (gen penyebab kanker), zat beracun adalah beberapa istilah yang semakin sering kita dengar. Bahkan kanker, diabetes, kolesterol, stroke, asam urat, alergi, ada di kanan-kiri kita.

Selain hal-hal eksternal di atas, kebiasaan hidup juga sangat berpengaruh bagi kesehatan tubuh kita. Makanan yang tidak bergizi seimbang, sedikit olah raga dan kurangnya istirahat akan mendukung terjangkitnya penyakit.


Makanan Bergizi Seimbang

Makanan yang terlalu manis meningkatkan kadar gula darah yang berarti beresiko tinggi pagi penderita diabetes mellitus. Terlalu banyak mengkonsumsi garam menyebabkan tingginya kadar garam dalam darah yang meningkatkan resiko tekanan darah tinggi dan stroke serta gangguan ginjal. Begitu juga makanan yang kecut/asam dapat menurunkan pH darah (meningkatkan tingkat keasaman darah). Darah yang semakin asam, akan semakin kental.

Menurut pakar gizi dan kesehatan, komposisi makan sehari-hari kita seharusnya adalah 80% sayur dan buah-buahan (makanan beralkali tinggi) serta 20% nasi, daging, ikan, roti dan lain-lain (makanan berasid tinggi). Tetapi yang biasa kita makan justru sebaliknya yaitu : 80% adalah nasi, daging, ikan, roti dan 20% adalah sayur dan buah-buahan. Komposisi yang salah ini, selama bertahun-tahun terjadi akumulasi, menyebabkan darah kita menjadi semakin asid dan semakin kental. Darah yang kental menyebabkan kerja jantung menjadi semakin berat. Aliran darah menjadi lambat, menyebabkan lebih banyak endapan terjadi dalam pembuluh darah. Akibatnya timbul penyakit tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Jika sudah terkena penyakit jantung dan tekanan darah tinggi, maka kita harus waspada terhadap gejala-gejala penyakit stroke. Apa sajakah itu? Gejala penyakit stroke di antaranya adalah migrain-migrain, kepala sering pusing, leher kaku-kaku, pundak terasa pegal, punggung linu-linu, tangan sering kesemutan, apalagi sampai kolesterol tinggi, asam urat hingga terjadi pembengkakan. Semua berawal dari keasidan darah yang tinggi, pengentalan darah dan penyumbatan pembuluh darah. Oleh karena itu, waspadalah! Apabila terjadi penyumbatan pada pembuluh darah di otak, maka terjadilah stroke. Jika penyumbatan terjadi di pembuluh darah arteri kiri/kanan di leher (middle cerebral artery), maka pasien akan mengalami stroke berat sampai lumpuh sebagian/seluruh tubuhnya.

Hal lain yang patut kita waspadai akibat tekanan darah yang tinggi dan beratnya kerja jantung adalah gejala penyakit modern. Apa sajakah itu? Gejala penyakit modern di antaranya adalah hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung dan penyakit stroke. Disebut modern karena setiap hari wajib minum obat dan seumur hidup tergantung kepada obat. Tentu ini biayanya amat sangat tinggi.

Ingat! Penyakit yang menjadi pembunuh nomor satu di dunia adalah penyakit jantung. Diikuti penyakit kanker dan selanjutnya adalah stroke. Inilah pentingnya artikel ini, karena penyakit jantung dan stroke berawal dari pola makan tidak seimbang, keasidan darah terlalu tinggi, pengentalan darah hingga akhirnya terjadi penyumbatan pembuluh darah. Waspadalah!


Olah Raga Teratur

Olah raga membakar lemak, meningkatkan kinerja dan kekuatan jantung, serta membuang kotoran tubuh melalui keringat.


Istirahat yang Cukup

Pada saat istirahat banyak hal positif terjadi di dalam tubuh kita. Urat syaraf yang mengendur, perbaikan sel-sel yang rusak, memberi istirahat bagi sebagian organ tubuh, proses detoxifikasi (penghilangan racun) dan lain sebagainya.

Selama tidur terjadi proses-proses pemulihan yang bermanfaat mengembalikan kondisi seseorang pada keadaan semula. Dengan begitu, tubuh yang awalnya mengalami kelelahan akan menjadi segar kembali. Jika proses ini terhambat, organ tubuh tidak bisa bekerja secara maksimal. Akibatnya orang yang kurang tidur akan cepat lelah dan mengalami penurunan konsentrasi.

Menurut aturan kesehatan, kebutuhan tidur orang dewasa adalah 6-8 jam per hari. Tetapi akibat faktor pekerjaan, problem kehidupan lainnya, juga faktor hiburan (TV 24 jam non stop) maka banyak di antara kita yang menjadi kurang jam tidurnya.

Apabila tubuh mengalami kurang istirahat, akan terjadi hal-hal berikut ini : pH darah menuruh (semakin asam, semakin asid), tubuh tidak seimbang, muka pucat, lemas, mudah tersinggung, mudah marah-marah, penuaan dini, pelupa dan kurang konsentrasi.


SEHAT GRATIS

Apabila kita menginginkan sehat secara gratis, maka tiga hal pokok di atas harus kita penuhi : makanan bergizi seimbang, olah raga teratur dan istirahat yang cukup. Tentu kita akan sulit untuk memenuhi ketiganya secara 100%.

Oleh karena itu kita membutuhkan sesuatu yang dapat membantu mempertahankan kesehatan kita, khususnya dalam melancarkan peredaran darah, mengurangi timbunan lemak dalam pembuluh darah (mencegah penyumbatan) dan meringankan kerja jantung. Khususnya bagi Anda yang kurang istirahat dan tidak ada waktu untuk berolah raga secara teratur.


SINAR MATAHARI

Banyak di antara kita yang berangkat pagi di saat matahari masih mengintip dan pulang petang bahkan malam hari. Bekerja pun di perkantoran, di dalam gedung-gedung, ruang tertutup, ruangan ber-AC, yang akhirnya membuat kita hampir tidak pernah bertemu dengan sinar matahari. Padahal kita semua tahu, bahwa matahari adalah sumber kehidupan utama yang masuk ke Bumi ini. Anda dapat bayangkan bagaimana kita hidup tanpa sinar matahari?

Sinar Matahari memberikan pertumbuhan dan tenaga bagi semua mahkluk hidup. Apakah manfaat sinar matahari bagi kesehatan kita manusia?

Sinar matahari menghasilkan vitamin D. Sejumlah besar simpanan kolesterol terdapat di bawah kulit. Pada waktu berkas sinar ultraviolet disaring di kulit, ia mengubah simpanan kolesterol ini menjadi vitamin D. Menghadapkan sebagian dari tubuh ke sinar motahari selama 5 menit memberikan 400 unit vitamin D (Manusia membutuhkan 400 unit perhari menurut RDA USA).

Sinar Matahari mengurangi kolesterol darah. Dengan mengubah kolesterol di bahwa kulit menjadi vitamin D, menyebabkan tubuh memberikan peringatan kepada kolesterol yang ada dalam darah untuk keluar dari darah menuju ke kulit, sehingga mengurangi kolesterol dalam darah.

Sinar Matahari mengurangi gula darah. Cahaya matahari bagaikan insulin yang memberikan kemudahan penyerapan glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh. Ini merangsang tubuh untuk mengubah gula darah (glukosa) menjadi gula yang tersimpan (glykogen), yang tersimpan di hati don otot, sehingga menurunkan gula darah.

Sinar Matahari ialah penawar infeksi dan pembunuh bakteri. Matahari sanggup membunuh bakteri penyakit, virus dan jamur. Itu berguna untuk perawatan tuberkulosis (tbc), erisipelas, keracunan darah, peritonitis, pnemonia, mumps, asma saluran pernafasan. Bahkan beberapa dari virus penyebab kanker dibinasakan oleh sinar ultraviolet. Infeksi jamur, termasuk candida, bereaksi terhadap sinar matahari. Bakteri di udara dibinasakan dalam 10 menit oleh sinar ultraviolet.

Sinar Matahari meningkatkan kebugaran pernafasan. Sinar matahad bisa meningkatkan kapasitas darah untuk membawa oksigen dan menyalurkannya ke jaringan-jaringan. Ini berarti banyak oksigen tersedia untuk dibawa ke otot-otot sewaktu gerak badan. Faktor lain yang bisa membantu meningkatkan kebugaran pernafasan ialah bahwa glikogen bertambah di hati dan otot setelah berjemur matahari.

Sinar Matahari menolong dalam membentuk dan memperbaiki tulang-tulang. Dengan bertambahnya tingkat vitamin D dalam tubuh karena terkena sinar matahari, bisa meningkatkan penyerapan kalsium. Ini menolong pembentukan dan perbaikan tulang dan mencegah penyakit seperti rakitis dan osteomalacia (pelembutan tulang tidak normal).

Sinar Matahari meningkatkan beberapa jenis kekebalan. Sinar matahari menambah sel darah putih terutama limfosit, yang digunakan untuk menyerang penyakit. Antibodi (gamma globulins) bertambah. Pengaruh ini bertahan sampai 3 minggu. Nitrofil membunuh kuman-kuman lebih cepat setelah pernafasan dengan sinar matahari. Sepuluh menit di.bawah sinar ultraviolet satu atau dua kali setiap minggu mengurangi flu 30-40 persen.

Ya, sinar matahari sesungguhnya sangat bermanfaat bagi kita. Yang terbaik bila kita disinari cahaya matahari sebelum pukul 09.00 pagi dan setelah pukul 16.00 sore. Pada saat-saat itu kita tidak mendapatkan sinar gelombang pendek (sinar-gelombang-pendek: ultraviolet, sinar-x, sinar gamma, sinar cosmos, sebaliknya lebih banyak mendapatkan sinar-gelombang-panjang: inframerah).

Studi terbaru tentang Bioteknologi menemukan bahwa Sinar-Inframerah-Gelombang-Panjang (far infrared / FIR dengan panjang gelombang antara 6-14 mikron) berperan penting dalam formasi dan pertumbuhan makhluk hidup termasuk memiliki banyak manfaat untuk tubuh manusia. Untuk alasan inilah, sinar inframerah ini disebut juga Sinar Bio Genetik (BIOFIR). Semua makhluk hidup di Bumi selalu terdiri dari molekul air dan protein kompleks. Molekul air selalu tidak stabil. Jika molekul air dioksilasikan dengan panjang gelombang antara 8-1000 mikron (itu adalah panjang gelombang oksilasi air) akan terjadi semacam getaran ketidakstabilan (resonansi).

Resonansi tersebut menyebabkan ionisasi air tersebut menjadi ion Hidrogen (H+) dan Hidroksil (OH-) terjadi dengan kecepatan yang sangat tinggi (10/12 detik). Ionisasi ini dinamakan "Pengaktifan Air". Jika proses pengaktifan ini terjadi di seluruh tubuh manusia, metabolisme sel dan proses pembuangan sisa metabolisme sel menjadi lebih aktif dan efektif hingga menghasilkan perkembangan sel yang menakjubkan. Sinar inframerah dari matahari mempunyai panjang gelombang antara 3,5-10 mikron dan sinar inframerah yang mempunyai panjang gelombang 6-14 mikron adalah sinar bio genetik yang sangat berperan penting dalam kehidupan manusia (kita menerima sinar ini setiap hari dari matahari).

Perlu berhati-hati. Sinar matahari bisa juga berbahaya. Terlalu lama di bawah sinar matahari bisa menyebabkan hal-hal berikut:

Sinar Matahari membuat kulit terbakar. Terlalu banyak mendapat sinar matahari, walaupun pada hari berawan bisa menyebakan kulit anda terbakar (awan bisa menyaring banyak berkas cahaya yang kelihatan dan inframerah, namun 80% radiasi ultraviolet bisa menembusi awan itu). UV-B adalah bagian dari spektrum ultraviolet yang membakar kulit dan hanyo 0,2 persen dari tenaga radiasi ini sampai ke permukaan bumi. Angin sepoi-sepoi bisa menombah bahaya itu.

Sinar Matahari bisa meningkatkan resiko kanker kulit. Kebanyakan sinar matahari dengan tingginya trigliserid darah adalah faktor yang paling besar terjadinya kanker kulit.

Sinar Matahari mempercepat proses penuaan.

Z.R. Kime dalam "Sunlight Could Save Your Life", menyatakan bahwa bertambahnya penggunaan minyak sayur olahan (poliunsaturated), menyebabkan bertambahnya kehadiran "radikal bebas" pada kulit. Radikal bebas ini adalah bagian dari molekul (yang terpecah-pecah) dengan kecenderungan menyebabkan kerusakan jaringan lapisan kulit paling luar, penyebab utama penuaan dini - keriput kulit.

Seorang ilmuwan menutup setengah dari piring batu dengan bakteri yang tumbuh di situ, dan setengah lainnya disinari matahari secara langsung. Bagian piring yang tertutup penuh dengan bakteri, tetapi tidak ada yang tumbuh di setengah piring yang mendapat sinar matahari. Semua bakteri telah terbunuh. Jika kita membuka lebar tirai dan jendela kita agar sinar matahari masuk ke kamar-kamar kita, setelah satu jangka waktu, sinar matahari ini akan membunuh bakteri yang berada di debu jendela dan lantai, sehingga membuat rumah itu menjadi tempat yang lebih sehat untuk didiami.

Sumber:
http://dianweb.org/Sehat/ADI5.HTM dalam :
http://www.biofir.com/index.php?topic=gejalastroke&id=zulfianto

Minggu, 29 Maret 2009

TEMU PUTIH UNTUK STROKE


Joko Suryo: Mendadak Lumpuh

Selama 30 tahun lebih bekerja di sebuah hotel, saya tidak pernah merasakan sakit berat. Hingga pensiun, paling-paling batuk-pilek saja yang saya alami. Saya merasa menjadi orang paling sehat sedunia.

Bayangkan saja, banyak teman sebaya, setelah pensiun mengidap penyakit dalam, bahkan ada yang mengalami stroke. Barangkali karena hidup mereka terbawa stres. Saya menjalani hidup apa adanya.

Masa pensiun saya jalani dengan suka cita. Namun, kebanggaan itu sirna. Suatu ketika di awal Januari 2002, pagi hari saat hendak bangun tidur, badan susah digerakkan. Jangankan untuk bangun, bergerak ke kiri kanan saja tak sanggup.

Saya tak mengira ada serangan mendadak itu. Bayangkan saja, malam harinya saya masih bersendau gurau, paginya tak berdaya. Hingga tiga kali badan ini saya bangunkan tidak kunjung bisa. Beruntung, di tengah keputusasaan tidak bisa mengangkat badan, datang anak menghampiri ke kamar tidur.

Seketika itu, anak membopong saya ke kamar mandi untuk berbilas. Lagi-lagi sampai di kamar mandi pun saya terlunglai lemas tak bisa apa-apa. Anak juga berusaha memijat-mijat sekujur tubuh, namun tak juga membawa kebaikan. Karena saya dari dulu tak pernah mau berobat ke dokter, anak saya pun tak berani membawa ke dokter.

Lalu, anak mencoba menghubungi kenalan saya yang bekerja di Puskesmas. Dari ciri-ciri yang diceritakan anak ke teman, mereka menganggap saya mengalami stroke ringan.

Tanpa diduga, siang harinya Bu Andjar datang ke rumah. Setelah melihat keadaan saya, Bu Andjar yang kebetulan membawa berbagai racikan tanaman obat memberi segelas seduhan temuputih.

Meski rasanya kurang enak, sedikit demi sedikit ramuan temuputih saya minum. Setelah itu saya berbaring lagi di tempat tidur. Aneh bin ajaib, malam harinya saya bisa bangun sendiri tanpa bantuan anak lagi. Bahkan saya sudah bisa jalan-jalan keliling rumah.

Walau saya belum memeriksakan diri ke dokter, gejala stroke yang saya alami bisa sembuh berkat temuputih. Kini, sekadar menjaga kesehatan di hari tua ini, saya kerap minum ramuan temuputih dicampur temumangga, jahe, dan kencur. Badan pun terasa lebih enak dan segar.


TENTANG TEMU PUTIH
(Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe.)
Familia : Zingiberaceae

Uraian :
Herba setahun, dapat lebih dari 2 m. Batang sesungguhnya berupa rimpang yang bercabang di bawah tanah, berwama coklat muda coklat tua, di dalamnya putih atau putih kebiruan, memiliki umbi bulat dan aromatilc. Daun tunggal, pelepah daun membentuk batang semu, berwarna hijau coklat tua, helaian 2-9 buah, bentuk memanjang lanset 2,5 kali lebar yang terlebar, ujung runcing-meruncing, berambut tidak nyata, hijau atau hijau dengan bercak coklat ungu di tulang daun pangkal, 43-80 cm atau lebih. Bunga majemuk susunan bulir,diketiak rimpang primer, tangkai berambut. Daun pelindung berjumlah banyak, spatha dan brachtea; rata-rata 3-8 x l,5-3,5cm. Kelopak 3 daun, putih atau kekuningan, bagian tengah merah atau coklat kemerahan, 3 -4 cm. Mahkota: 3 daun, putih kemerahan, tinggi rata-rata 4,5 cm. Bibir bibiran membulat atau bulat telur terbalik, ujung 2 lobe, kuning atau putih, tengah kuning atau kuning jeruk, 14-18 x 14-20 mm. Benang sari 1 buah, tidak sempuma, bulat telur terbalik, kuning terang, 12-16 x 10-115 mm, tangkai 3 5 x 2-4 mm, kepala sari putih, 6 mm. Buah: berambut, rata-rata 2 cm. Waktu berbunga Agustus - Mei. Tumbuh di daerah tropis, 750 m dpI di Jawa dibudidayakan sebagai tanaman obat, di bawah naungan. Produksi terpenoid pada kultur organ Curcuma zeodaria relatif lebih banyak bila dibandingkan kultur kalus. Diferensiasi sel dapat menginduksi biosintesis terpenoid.


Sumber :
http://www2.kompas.com/kesehatan/news/0403/06/052654.htm
30 Maret 2009
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/gambar/temu_putih.jpg

Sumber Gambar:
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/gambar/temu_putih.jpg

CEGAH STROKE DENGAN KURMA


Kurang lengkap rasanya jika pada bulan puasa tidak menyantap kurma saat berbuka puasa. Kalau biasanya buah-buahan mengandung energi dan kalori yang rendah, maka tidak halnya dengan kurma. Dengan kandungan karbohidrat yang tinggi, kurma menjadi sumber energi yang tinggi pula. Bahkan tertinggi diantara semua buah-buahan lainnya. Karena itulah kurma sangat cocok untuk mengembalikan tenaga setelah seharian berpuasa. Bagi orang yang cukup banyak makan kurma pada waktu sahur akan menjadi segar dan tahan lapar, karena bahan pangan ini juga kaya akan serat.

Kurma bisa disantap langsung dalam keadaan kering atau segar. Kurma juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai hidangan seperti aneka produk roti, permen, es krim, dan sirup. Di negara-negara Timur Tengah, kurma biasanya dikonsumsi bersama hasil olahan susu. Berikut ini adalah kandungan buah kurma yang bermanfaat untuk kesehatan:
Mengandung kalium yang tinggi (100 gr kurma kering: 666 mg kalium) sehingga berkhasiat menurunkan resiko penyakit jantung dan stroke. Kalium merupakan mineral yang penting untuk melancarkan pembuluh darah, membuat denyut jantung menjadi teratur, mengaktifkan kontraksi otot, serta menstabilkan tekanan darah.

Mengandung salisilat yang tinggi (kurma kering), yaitu zat yang digunakan sebagai bahan baku aspirin (obat pengurang/ penghilang rasa sakit dan demam). Salisilat bersifat mencegah pembekuan darah, anti inflamasi, dan penghilang rasa nyeri. Aspirin reguler dosis rendah (kurang atau separuh dosis yang biasa diminum per hari) sanggup membantu mencegah sakit kepala, hingga serangan jantung dan stroke.

Menurut Nurfi Afriansyah, Staf Peneliti KIE Gizi Puslitbang Gizi Bogor, salisilat juga bisa mempengaruhi prostaglandin, yaitu kelompok asam lemak hidroksida yang merangsang kontraksi otot polos dan menurunkan tekanan darah.
Mengandung karbohidrat atau gula yang tinggi. Kandungan karbohidratnya berkisar 60% pada kurma lembek (yang dipanen sewaktu masih lembek dan mentah) hingga sekitar 70% pada kurma kering (yang mengering di pohon terjemur matahari). 100 gr kurma mampu menyuplai 230 kcal (960 kJ) energi.

Menurut dr. Anwar El Multi dari Mesir, kurma mengandung zat gula 70% dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Kebanyakan varietas kurma mengandung gula glukosa (jenis gula dalam darah) atau fruktosa (jenis gula dalam sebagian besar buah-buahan), zat ini mudah dicerna dan dibakar oleh tubuh sehingga menghasilkan tenaga yang tinggi tanpa mempersulit tubuh untuk mengolah, mencerna dan menjadikannya sebagai gizi yang baik.

Segelas air yang mengandung glukosa, menurut Dr. David Conning, Director of British Nutrition Foundation, akan diserap dalam waktu 20 - 30 menit. Sedangkan gula yang terkandung dalam kurma baru habis terserap dalam tempo 45 - 60 menit.
Mengandung berbagai vitamin dan zat gizi penting. Dalam setiap 100 gr kurma kering terkandung 50 IU Vitamin A; 0,4 mg Vitamin C; 0,09 mg Tiamin; 0,10 mg Riboflavin, 2,20 mg Niasin, asam nikotinat dan zat besi. Zat-zat gizi itu berfungsi membantu melepaskan energi, menjaga kulit dan saraf agar tetap sehat, serta penting untuk fungsi organ jantung.

Mengandung banyak mineral penting, seperti magnesium, potasium dan kalsium. Kurma juga mengandung semacam hormon potuchsin yang bisa menciutkan pembuluh darah dalam rahim, sehingga bisa mencegah terjadinya pendarahan rahim.

Kandungan lemak yang rendah, hanya 0,4 gr lemak per 100 gr kurma.

Dengan hanya makan satu porsi ekstra makanan kaya kalium minimal 400 mg/ hari maka resiko fatal terserang stroke bisa diturunkan sampai 40%. Batas minimal 400 mg/ hari tersebut mudah sekali dipenuhi dengan hanya makan kurma kering minimal sekitar 65 gr saja, atau setara dengan lima butir kurma.

Sumber :
http://www.sportindo.com/page/175/Articles_Tips/Cegah_Stroke_Dengan_Kurma.html
30 Maret 2009

Sumber Gambar:
http://www.sportindo.com/page/175/Articles_Tips/Cegah_Stroke_Dengan_Kurma.html

PENCEGAHAN SERANGAN STROKE


Kasus stroke di Indonesia, menurut data yang dirilis Yayasan Stroke Indonesia (kompas.com) menunjukkan kecenderungan terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 1990-an sebuah penelitian menunjukkan kasus stroke mencapai 3,98% dari seluruh penduduk. Diperkirakan 500.000 penduduk mendapat serangan stroke dan sekitar 125.000 di antaranya meninggal atau cacat seumur hidup.

Setelah tahun 2000 kasus stroke ternyata terus melonjak. Pada 2004 hasil penelitian di beberapa rumah sakit menemukan pasien rawat inap karena stroke berjumlah 23.636 orang. Sedangkan yang rawat jalan atau tidak dibawa kerumah sakit (karena tidak mampu atau jarak ke rumah sakit sangat jauh) jauh lebih besar.

Meskipun begitu ganasnya stroke, namun stroke berpenampilan low profile di antara pembunuh-pembunuh utama lainnya (seperti jantung, kanker), sehingga sering terabaikan. Hal ini disebabkan stroke bergerak diam-diam tanpa ‘ribut’ karena tidak menimbulkan gejala yang jelas (kadang cuma kesemutan) atau mirip gejala penyakit lain, sampai terjadi serangan yang benar-benar fatal.

Hentikan sebelum stroke menyerang

Hampir 80% stroke bisa dicegah, demikian hasil penelitian the National Stroke Association. Tentu saja ada pengecualiannya, yaitu Jika dalam keluarga ada beberapa orang yang kena stroke, maka ini merupakan faktor risiko berupa garis keturunan.

Penting sekali dilakukan upaya pencegahan stroke meeskipun ada hal yang merupakan faktor risiko yang tidak dapat diubah dan banyak faktor risiko lain yang dapat dikendalikan.

Faktor risiko yang dapat dikendalikan

Bagaimana menjaga agar Anda tidak mudah kena serangan stroke?

1. Jaga tekanan tetap rendah. Tekanan darah yang tinggi (140/90) meningkatkan risiko serangan stroke empat sampai lima kali. Jika tekanan darah Anda tinggi (menderita hipertensi) lakukan usaha untuk menurunkannya. Mengontrol tekanan darah merupakan hal yang sangat penting.

2. Jaga kadar kolesterol tetap rendah. Kadar kolesterol total lebih dari 200 mg/dL akan membuat Anda berisiko kena serangan stroke. “Sekitar separuh serangan stroke disebabkan adanya plak dalam pembuluh darah arteri karotid,” kata Richard Lee, MD. “yaitu arteri yang menyuplai darah ke otak.” Kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan terbentuknya plak pada pembuluh darah arteri. Jika pola makan dan olahraga tidak mampu menurunkan angka kadar kolesterol, kunjungi dokter Anda untuk minta obat penurun kadar kolesterol.

3. Hentikan merokok. Merokok tidak saja merusak paru-paru tetapi juga otak Anda. Tetapi pada kenyataannya, merokok membuat risiko serangan stroke menjadi dua kali lipat.

4. Sadarilah jika Anda mempunyai atrial fibrillation. Ini adalah suatu kondisi dimana salah satu kamar jantung bagian atas berdetak tidak sinkron dengan jantung. Hal ini menyebabkan terjadi penggumpalan darah, yang jika terbawa sampai ke pembuluh darah di otak, bisa menyebabkan stroke.

5. Waspadai berat badan. Tambahan ekstra berat badan akan menyebabkan sistem sirkulasi tubuh bekerja berlebihan. Dan ini meningkatkan risiko seranqan stroke. Kini banyak wanita-wanita muda yang kena stroke, diduga keras disebabkan kelebihan berat badan..

6. Kontrol kadar gula darah. Diabetes tipe 1 maupun tipe 2 merupakan faktor risiko serangan stroke. Dan stroke akan lebih merusak saat serangan datang ketika kadar gula tinggi. Jika Anda penderita diabetes, pastikan kadar gula darah Anda tetap pada level normal.

7. Hindari minuman keras berlebihan. Secara umum peningkatan konsumsi minuman beralkohol meningkatkan tekanan darah, sehingga memperbesar risiko stroke (iskemik maupun hemoragik). Tetapi sebaliknya, konsumsi minuman keras yang wajar saja, tidak berlebihan, justru bisa mengurangi daya penggumpalan platelet dalam darah, seperti halnya tablet aspirin.

8. Jauhi obat-obatan terlarang. Penggunaan obat-obat terlarang seperti kokain memicu faktor risiko lain seperti hipertensi, serangan jantung, penyakit pembuluh darah, gangguan denyut jantung yang masing-masing menyebabkan pembentukan gumpalan darah. Mariyuana meski menurunkan tekanan darah, tetapi jika berinteraksi dengan penyebab hipertensi seperti merokok, berpotensi merusak pembuluh darah. Semua itu memicu serangan stroke.

Faktor risiko yang tak dapat dikendalikan

Menghadapi faktor risiko yang tak dapat dikendalikan, Anda tidak dapat berbuat banyak. Jika Anda termasuk mempunyai salah satu faktor berikut ini, berarti Anda mempunyai risiko tinggi untuk mendapat serangan stroke.

1. Usia. Makin tua Anda, makin tinggi risiko Anda mendapat serangan stroke. Setelah berusia 55 tahun, risiko Anda menjadi dua kali lipat dan meningkat setiap kurun waktu 10 tahun. Menurut hasil penelitian, dua pertiga serangan stroke terjadi pada usia di atas 65 tahun. Tetapi itu tidak berarti bahwa stroke hanya menyerang mereka yang sudah berusia lanjut, stroke juga dapat menyerang semua kelompok umur.

2. Jenis kelamin. Ternyata pria lebih berisiko kena serangan stroke, demikian hasil penelitian. Tetapi lebih banyak wanita yang meninggal karena stroke. Serangan stroke pada pria umumnya terjadi pada usia lebih muda dibanding wanita, sehingga tingkat kelangsungan hidup juga lebih tinggi. Wanita, meski jarang kena stroke, namun serangan itu datang pada usia lebih tua, sehingga kemungkinan meninggal lebih besar. Selain itu, gejala pada wanita sangat berbeda dengan gejala umum, sehingga terabaikan.

3. Garis keturunan. Stroke sangat diduga terkait dengan keturunan. Faktor genetik yang berperan adalah hipertensi, penyakit jantung, diabetes, dan cacat pada bentuk pembuluh darah (cadasil). Gaya hidup dan pola makan keluarga (biasanya sulit diubah!) juga mendukung risiko serangan stroke. Cacat pada bentuk pembuluh darah agaknya merupakan faktor genetik yang paling berpengaruh dibanding faktor risiko lainnya. Dan biasanya diderita oleh orang-orang muda.

4. Menopause. Banyak penelitian menunjukkan bahwa ketika produksi estrogen berkurang dalam proses menopause, risiko stroke pada wanita meningkat dengan drastis. Untuk mengurangi efek menopause sekaligus menurunkan risiko stroke, umumnya disarankan melakukan terapi sulih hormon. Tetapi sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dokter untuk memperkecil efek samping (kanker payudara dan kanker rahim).

5. Pil kontrasepsi. Faktor risiko pada penggunaan pil kontrasepsi berkaitan dengan terjadinya fluktuasi dan perubahan hormonal yang mempengaruhi wanita dalam berbagai tahapan kehidupannya. Penelitian menyimpulkan bahwa kontrasepsi oral jenis lama dengan kadar estrogen tinggi, dapat memperbesar risiko stroke. Tetapi kontrasepsi oral jenis baru yang berkadar estrogen rendah, secara nyata tidak meningkatkan risiko stroke.

6. Hamil dan melahirkan. Penelitian menunjukkan bahwa kehamilan dan kelahiran membuat wanita berisiko kena serangan stroke walau tidak tinggi, yaitu hanya 8 wanita di antara 100 wanita hamil. Risiko stroke terbesar terjadi pada periode 6 minggu setelah melahirkan. Penyebabnya tidak diketahui, namun diduga perubahan hormonal pada akhir kehamilan dapat meningkatkan risiko serangan stroke.

Sumber :
http://stroke.muslim-indonesia.com/?p=11
30 Maret 2009

Sumber Gambar:
http://www.post-gazette.com/images3/20050907stroke_tia.gif

GEJALA-GEJALA TERJADINYA STROKE HARUS DIWASPADAI


Dengan mengenali gejala-gejala terjadinya stroke mungkin akan sedikit membantu mengatasi akibat fatal yang mungkin dialami seseorang. Sebagaimana diketahui, kadang orang mengabaikan gejala-gejala awal tersebut.
Demikian menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS di Atlanta, Georgia, dalam laporan mingguan CDC bertajuk Morbidity and Mortality.

'Laporan terbaru mengatakan bahwa hampir 48% dari 167.000 kematian akibat stroke yang terjadi di tahun 1999 terjadi sebelum mereka sampai ke rumah sakit atau ke uni gawat darurat,' kata Dr. Janet Croft dari CDC. Tambahan lagi, katanya, hampir 25% kematian karena stroke pada orang yang lebih muda daripada 65 tahun terjadi sebelum berangkat ke rumah sakit atau gawat darurat.

Menurut Croft, sangat penting mendidik masyarakat mengenal gejala-ge jala dan gejala-gejala dari stroke. Hal ini mungkin bisa membantu mereka mengatasi dan melakukan tindakan yang efektif dalam kasus stroke.

Seperti diketahui, stroke merupakan nomor tiga terbesar penyebab kematian, dan sebagai salah satu penyebab terbesar terjadinya kecacatan pada orang lanjut usia di AS. Menurut catatan CDC, sekitar 500 ribu orang mengalami stroke pertama tiap tahunnya.

Para ahli kesehatan masyarakat mengkhawatirkan banyaknya pria dan wanita di bawah 65 tahun yang mengalami gejala stroke, tetapi mereka menganggapnya bukan stroke tetapi penyakit lainnya. Mungkin banyak yang tidak menyadari bahwa mengenali gejala stroke dan mencari bantuan darurat untuk mengatasinya mungkin bisa mengurangi stroke yang bisa menyebabkan kematian dan kecacatan itu.

Croft juga menyebutkan lima gejal a-gejala utama dari stroke.
1. Merasa lemah dan tidak bertenaga
2. Penglihatan kabur dan penglihatan menghilang
3. Tiba-tiba pusing atau kehilangan keseimbangan
4. Tiba-tiba menderita sakit kepala yang parah (yang kadang disebut penderit sebagai sakit kepala terparah selama hidup.
5. Bingung atau kesulitan berbicara

Jika seseorang mengalami salah satu dari kelima tanda tersebut, sebaiknya segeralah bawa penderita ke rumah sakit. 'Sebab jika mengalami stroke isemik, yang 80% penderita mengalami stroke jenis ini, maka paling lama tiga jam pasien harus mendapat perawatan yang sebaiknya agar mengurangi kemungkinan terjadinya kecacatan,' kata Croft. Stroke isemik terjadi ketika dalam arteri terjadinya pembekuan atau penghambatan sehingga memotong aliran darah ke otak.

Sumber :
Satumed
http://www.yastroki.or.id/read.php?id=2
30 Maret 2009

Sumber Gambar:
http://2.bp.blogspot.com/__gGfSwOSgQY/R8uMZa5vfKI/AAAAAAAAAMA/c9mozD12LMc/s400/atrial_fib_stroke.jpg

GEJALA, PENYEBAB DAN AKIBAT STROKE


Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah.

WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu.

Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu: stroke iskemik maupun stroke hemorragik.
Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.
2. Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
3. Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.

Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.

Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:

1. Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.
2. Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
Tanda dan Gejala-gejala Stroke

Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala stroke terbagi menjadi berikut:

1. Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi sensorik
2. Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah.
3. Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagai Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan awal stroke.

Faktor Penyebab Stroke

Faktor resiko medis, antara lain Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), Kolesterol, Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), Gangguan jantung, diabetes, Riwayat stroke dalam keluarga, Migrain.

Faktor resiko perilaku, antara lain Merokok (aktif & pasif), Makanan tidak sehat (junk food, fast food), Alkohol, Kurang olahraga, Mendengkur, Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas.

80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis, Menurut statistik. 93% pengidap penyakit trombosis ada hubungannya dengan penyakit tekanan darah tinggi.

Pemicu stroke pada dasarnya adalah, suasana hati yang tidak nyaman (marah-marah), terlalu banyak minum alkohol, merokok dan senang mengkonsumsi makanan yang berlemak.

Derita Pasca Stroke

Sudah Jatuh tertimpa Tangga Pula, peribahasa itulah yang tepat bagi penderita Stroke.

Setelah stroke, sel otak mati dan hematom yg terbentuk akan diserap kembali secara bertahap. Proses alami ini selesai dlm waktu 3 bulan. Pada saat itu, 1/3 orang yang selamat menjadi tergantung dan mungkin mengalami komplikasi yang dapat menyebabkan kematian atau cacat

Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut:

1/3 --> bisa pulih kembali,
1/3 --> mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang,
1/3 sisanya --> mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur.

Hanya 10-15 % penderita stroke bisa kembali hidup normal seperti sedia kala, sisanya mengalami cacat, sehingga banyak penderita Stroke menderita stress akibat kecacatan yang ditimbulkan setelah diserang stroke.

Akibat Stroke lainnya:

80% penurunan parsial/ total gerakan lengan dan tungkai.
80-90% bermasalah dalam berpikir dan mengingat.
70% menderita depresi.
30 % mengalami kesulitan bicara, menelan, membedakan kanan dan kiri.

Stroke tak lagi hanya menyerang kelompok lansia, namum kini cenderung menyerang generasi muda yang masih produktif. Stroke juga tak lagi menjadi milik warga kota yang berkecukupan , namun juga dialami oleh warga pedesaan yang hidup dengan serba keterbatasan.

Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga. Selain karena besarnya biaya pengobatan paska stroke , juga yang menderita stroke adalah tulang punggung keluarga yang biasanya kurang melakukan gaya hidup sehat, akibat kesibukan yang padat.

Stroke sangat dapat dicegah,
Hampir 85% dari semua stroke dapat DICEGAH ,

Karena Ancaman stroke hingga merenggut nyawa dan derita akibat stroke. Hidup BEBAS tanpa STROKE merupakan dambaan bagi semua orang.

Tak heran semua orang selalu berupaya untuk mencegah Stroke atau mengurangi faktor risiko dengan menerapkan pola hidup sehat, olahraga teratur, penghindari stress hingga meminum obat atau suplemen untuk menjaga kesehatan pembuluh darah hingga dapat mencegah terjadinya Stroke.

Sumber:
Seri Gaya Hidup Sehat: Cara Bijak Hadapi Stroke, Jantung & Pembuluh Darah, Agustus 2007, PT Gramedia.

http://www.medicastore.com/brown_seaweed/gejala_sebab_stroke.htm
30 Maret 2009

Sumber Gambar:
http://www.4woman.gov/faq/images/stroke.gif

AWAS, STROKE BISA MENGENAI SIAPA SAJA !


Serangan stroke sulit diprediksi dan datangnya selalu mengejutkan.
Salah satu faktor risikonya, yakni hipertensi, yang sebetulnya sangat bisa dikontrol. Dengan cara itu stroke dapat dicegah. Bagi yang telanjur kena, masih ada jalan untuk memelihara kualitas hidup dan menangkal serangan ulang.
Bangun tidur, Permana (51 tahun) merasa lengan dan tungkai kirinya lemas, tak bisa digerakkan. Ia berusaha teriak memanggil istrinya, namun tak kuasa. Suaranya mendadak parau, lidahnya kelu. Ia tergolek saja, nyaris tak bergerak.
Itu gambaran klasik stroke komplet akibat terbentuk sumbatan (trombotik) pada salah satu pembuluh darah otak di sisi kanan. Stroke jenis ini tergolong sudah selesai dan tidak bakal berkembang lebih lanjut.

Serangan tersebut bisa mengenai siapa pun, terutama mereka yang berusia 40 tahun ke atas. Dalam beberapa kasus, stroke bahkan menyerang kalangan yang berusia lebih muda.
“Saat ini tambah banyak saja orang muda yang terserang stroke,” ungkap Dr. S. Wiryanto dari Tugu Medical Centre, Jakarta.

Kasus Meningkat

Tahun 1998 stroke merupakan penyebab utama kecacatan dan penyebab kematian nomor dua di dunia, dengan lebih dari 5,1 juta angka kematian.
Perbandingan angka kematian itu di negara berkembang dengan negara maju adalah lima banding satu. Juga tercatat lebih dari 15 juta orang menderita stroke nonfatal.
Pada tahun 2020 diperkirakan 7,6 juta orang akan meninggal karena stroke. Peningkatan tertinggi akan terjadi di negara berkembang, terutama di wilayah Asia-Pasifik. Di Indonesia, tambah Dr. Wiryanto, terjadi sekitar 800-1.000 kasus stroke setiap tahunnya.

Salah satu penyebab meningkatnya kasus penyakit pembuluh darah, seperti jantung dan stroke, adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat. Meningkatnya usia harapan hidup, kemajuan di bidang sosial ekonomi, serta perbaikan di bidang pangan, tidak dibarengi dengan kesadaran tersebut. Sebaliknya, masyarakat kita sejak usia muda dimanjakan dengan gaya hidup sembarangan.

Stroke secara medis merupakan serangan otak. Padahal kita tahu, otak adalah organ yang paling penting karena peranannya dalam hampir semua kegiatan yang dilakukan oleh tubuh manusia.
Kegiatan-kegiatan itu mencakup bergerak, merasa, berpikir, berbicara, emosi, berkhayal, membaca, menulis, berhitung, melihat, dan mendengar. Tugas yang beraneka ragam itu masing-masing dikerjakan dengan koordinasi yang kompleks dari bagian-bagian otak.

Untuk dapat melakukan pekerjaannya dengan baik, otak membutuhkan oksigen dalam jumlah besar. Walaupun berat otak hanya 2,5 persen dari berat tubuh, 70 persen oksigen dan bahan gizi yang masuk ke tubuh, digunakan oleh otak. Berbeda dengan otot, otak tidak mampu menyimpan zat gizi. Agar dapat bekerja terus, ia harus senantiasa mendapat pasokan oksigen dan gizi melalui aliran darah.

Timbunan Lemak

Gangguan suplai darah dapat membuat bagian-bagian otak tidak mampu bekerja maksimal, atau malah mengalami kerusakan.
Bila suplai oksigen terputus selama 8-10 detik saja, bakal terjadi gangguan fungsi otak. Bila lebih lama dari 6-8 menit, bisa terjadi jejas (luka) yang tidak dapat pulih (irreversible), bahkan bisa berakhir dengan kematian.

Menurut Dr. Wiryanto yang lulus dari Universitaet Koeln, Jerman ini, bila bagian yang berpartisipasi dalam fungsi bicara terganggu, penderitanya menjadi tidak mampu berbicara atau pelo. Demikian juga bila bagian-bagian lain yang terganggu, dapat mengakibatkan penderitanya menjadi lumpuh separo badan dan lain sebagainya.

Kelainan yang terjadi akibat gangguan peredaran darah di otak dibagi atas dua, yaitu iskemik (stroke nonhemoragik) dan perdarahan (stroke hemoragik). Kedua keadaan ini dapat terjadi bersamaan.

Pada iskemik, sekitar 80 persen stroke disebabkan oleh aterosklerosis atau menumpuk dan mengerasnya lemak yang mengandung kolesterol (plak) dalam pembuluh darah. Pertumbuhan plak membuat dinding dalam arteri menjadi kasar. Permukaan yang tidak rata tersebut dapat menimbulkan perputaran aliran darah di sekitar timbunan bagai sebuah batu besar di tengah aliran sungai deras yang bisa memicu terbentuknya gumpalan.

“Biasanya hal ini terjadi karena terganggunya pasokan darah sesaat. Sewaktu serangan ini tubuh secara alami mengeluarkan enzim yang akan melarutkan gumpalan itu dengan cepat dan memperbaiki aliran darah,’’ papar Dr. Wiryanto.

Sementara itu, perdarahan atau hemoragik terjadi bila salah satu pembuluh darah di otak bocor atau pecah. Darah yang keluar dari pembuluh yang bocor itu kemudian mengenai jaringan otak sekitarnya, sehingga menimbulkan kerusakan. Selain itu, sel-sel otak pada bagian lain dari bocoran atau pecahan itu juga akan mengalami kekurangan darah dan kerusakan.

Pemicu stroke hemoragik adalah pembengkakan di salah satu bagian pembuluh darah yang lemah. Kelemahan itu bisa disebabkan faktor bertambahnya usia, keturunan, dan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Meski kasusnya lebih sedikit dibandingkan stroke iskemik, hemoragik sering mengakibatkan kematian. Biasanya sekitar 50 persen kasus stroke hemoragik akan berujung kematian, sedangkan pada stroke iskemik hanya 20 persen.

Kontrol Risiko

Usaha terbaik untuk mencegah serangan stroke adalah menyingkirkan faktor risiko. Terutama bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi, penyakit jantung, transien iskemik (gangguan pasokan darah sesaat), diabetes mellitus, kolesterol darah tinggi, dan kebiasaan merokok.

Beberapa faktor risiko yang tak mungkin dikendalikan di antaranya riwayat keluarga atau keturunan, usia, jenis kelamin (pria lebih berisiko), dan ras. Ras kulit hitam memiliki kecenderungan lebih tinggi daripada ras lain.

Secara umum serangan stroke ditandai adanya rasa lemah atau mati rasa mendadak pada wajah, lengan, dan kaki, tiba-tiba kehilangan penglihatan atau gelap, kabur terutama di salah satu mata, dan sebagainya. Karakter serangan stroke yang biasanya mendadak, memberi gambaran bahwa tidak selamanya faktor kecenderungan itu ditandai gejala yang mudah dipantau sebelumnya, seperti halnya sakit demam.

Usaha yang paling masuk akal untuk menghindari risiko maut ini adalah menerapkan gaya hidup sehat. Alangkah baiknya jika pola makan sehat dan olahraga dilakukan sejak usia muda.

Bagi mereka yang telanjur menderita stroke tentu harus segera mengubah pola hidup guna mengontrol faktor risiko. Sejauh ini cara medis untuk penanganan stroke adalah dengan operasi dan penanganan secara holistik yang melibatkan berbagai disiplin ilmu kedokteran.

“Penggunaan jenis obat tertentu ternyata memiliki efek positif dan cukup memberikan perbaikan berarti kepada pasien stroke. Bagi mereka yang tidak terserang tentu membantu menjaga kesehatan dinding pembuluh darah,’’ ujar Dr. Wiryanto yang banyak menangani pasien stroke berat ini.

Olahraga khusus, menjaga asupan makanan, menjauhkan diri dari stres, juga konsumsi suplemen sebagai alternatif, dapat dilakukan pasien stroke untuk meningkatkan kualitas hidup serta mencegah serangan berulang. Selain terus berusaha mengontrol faktor risiko dan menjalani terapi medis.

Perhatian dan kasih sayang dari orang terdekat juga sangat dibutuhkan pasien stroke. Ini merupakan obat alami yang akan menumbuhkan semangat dalam diri pasien, sehingga dapat menikmati kehidupan selanjutnya. @ Lalang Ken Handita

Mengenali Gejala

Usaha mengenali tanda-tanda atau gejala stroke sangat penting untuk memastikan penderita mendapatkan perawatan lebih cepat dan tepat, sekaligus menghindari kefatalan.

Berikut ini beberapa gejala stroke:

Stroke sementara (Sembuh dalam beberapa menit/jam):

1. Tiba-tiba sakit kepala.
2. Pusing, bingung.
3. Penglihatan kabur atau kehilangan ketajaman. Ini bisa terjadi pada satu atau dua mata.
4. Kehilangan keseimbangan (limbung), lemah.
5. Rasa kebal atau kesemutan pada satu sisi tubuh.

Stroke ringan (Sembuh dalam beberapa minggu):

1. Beberapa atau semua gejala di atas.
2. Kelemahan atau kelumpuhan tangan/kaki.
3. Bicara tidak jelas.

Stroke berat (Sembuh atau mengalami perbaikan dalam beberapa bulan atau tahun. Tidak bisa sembuh total):

1. Semua/beberapa gejala stroke sementara dan ringan.
2. Koma jangka pendek (kehilangan kesadaran).
3. Kelemahan atau kelumpuhan tangan/kaki.
4. Bicara tidak jelas atau hilangnya kemampuan bicara.
5. Sukar menelan.
6. Kehilangan kontrol terhadap pengeluaran air seni dan feses.
7. Kehilangan daya ingat atau konsentrasi, perubahan perilaku, misalnya bicara tidak menentu, mudah marah, tingkah laku seperti anak kecil.

Mendeteksi Pemicu

Faktor risiko mayor (faktor dominan):

1. Pernah terserang stroke
2. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
3. Penyakit jantung
4. Sudah ada manifestasi aterosklerosis secara klinis (gejala-gejala pengerasan pembuluh darah), gangguan pembuluh darah koroner, gangguan pembuluh darah karotis, klaudikasio intermiten (nyeri yang hilang timbul), denyut nadi perifer tidak ada, dan lain-lain.
5. Diabetes mellitus (kencing manis)
6. Polisitemia (banyak sel-sel darah)

Faktor risiko minor:

1. Kadar lemak darah yang tinggi
2. Hematokrit tinggi
3. Merokok
4. Kegemukan (obesitas)
5. Kadar asam urat tinggi
6. Kurang gerak badan atau olahraga
7. Fibrinogen (protein plasma darah) tinggi.

Sumber:
http://www.kompas.com/kesehatan/news/0402/28/191932.htm
30 Maret 2009

Sumber Gambar:
http://www.cyberforums.us/upload/out.php/i3103_stroke.jpg