Minggu, 06 Desember 2009

Penanganan Tekanan Darah Pada Stroke


Faktor resiko stroke terdiri dari: faktor resiko yang bersifat non modifable dan modifiable. Hipertensi termasuk kedalam faktor resiko modifiable, merupakan faktor resiko kuat dimana pada tekanan darah 160/95 mmHg, resiko terjadinya stroke meningkat sebesar 3 - 3,5 kali.

Menurunkan tekanan darah sama dengan menurunkan resiko terjadinya stroke. Penatalaksaan hipertensi yang tepat mempengaruhi morbiditas dan mortalitas dari penyakit stroke.

Tekanan darah tidak diberikan pengobatan pada stroke iskemik akut kecuali tekanan darah sistolik lebih dari 220 mmHg atau diastolik lebih dari 120mmHg.

Pada tekanan darah diastolik lebih dari 140 mmHg diperlakukan sebagai hipertensi emergensi, diberikan drip nikardipin, diltiazem. Batas penurunan tekanan darah jangan melebihi 20-25%.

Kriteria obat antihipertensi yang ideal adalah kerja cepat dan reversibel, efek dapat diprediksi dan dikendalikan, rasio terapeutik: toksik rendah, mempunyai efek vasodilatasi serebral yang minimal, tidak mempunyai efek penekanan pada sistem saraf pusat, tidak menurunkan tekanan darah pada penumbra, mudah didapat dan relatif terjangkau.

Obat antihipertensi intravena yang dapat menjadi pilihan antara lain: Labetalol, Nikardipin, Diltiazem, dan Esmolol. Obat antihipertensi per oral yang dapat menjadi pilihan antara lain: Kalsium antagonis (nifedipin, amlodipin), Ace inhibitor (captopril), Angiotensin Receptor Blocker, Beta Blocker, Diuretika, dan Alfa bloker.

Judul: Penanganan Tekanan Darah Pada Stroke

Penulis: Nurdjaman Nurimaba

Penerbit: Unpad

Bahasa: Indonesia

Hak Cipta: Unpad

Kata Kunci: antihipertensi, hipertensi, stroke

Sumber :
http://pustaka.unpad.ac.id/archives/10842/

Sumber Gambar:
http://www.knowledgebase-script.com/demo/admin/attachments/stroke-symptoms.jpg

Kenali Gejala Stroke dengan 'Senyum, Gerak, dan Bicara'

Stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu dan penyebab kematian nomor tiga di dunia. Semakin cepat pasien mendapat pertolongan medis akan semakin besar peluangnya untuk pulih. Kenali dari Senyum, Gerak dan Bicara, jika Anda ingin menolong seseorang yang terkena serangan stroke.

Stroke merupakan gangguan fungsi sistem saraf akibat gangguan peredaran darah otak. Gangguan fungsi saraf akan terganggu bila aliran darah otak turun. Pada kasus ini jaringan otak belum mati, namun mengalami gangguan fungsi bagian ini disebut sebagai bagian iskemik pneumbra. Bila gangguan aliran darah berkepanjangan dapat terjadi kematian jaringan saraf yang disebut infark. Target terapi adalah menyelamatkan jaringan pneumbra.

Masalah yang sering muncul adalah pasien datang terlambat ke rumah sakit. Terapi thrombolitik (membuka sumbatan pembuluh darah di oatk) harus diberikan dalam waktu kurang dari 6 jam setelah serangan stroke. Penelitian Nadeau menunjukkan bahwa pada penderita stroke perdarahan kurang dari sepertiga pasien saja yang datang kurang dari 3 jam pasca serangan stroke.

Mengapa pasien datang terlambat ke rumah sakit? Banyak penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar pasien dan keluarganya tidak mengenali gejala stroke.

Penelitian di Thailand menunjukkan bahwa hanya 20,2% pasien stroke yang datang ke RS dalam waktu kurang dari 24 jam (Asawavichienjinda dan Boogrid, 1998). Penelitian di Australia memperlihatkan bahwa 41% datang ke RS kurang dari 3 jam setelah gejala muncul, dan 15% antara 3-6 jam. Ada sekitar 25% pasien yang datang lewat dari 24 jam setelah serangan stroke. Jumlah ini sudah relatif lebih baik setelah adanya kampanye nasional tentang 'brain attack' (Barr, dkk, 2006).

Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan bahaya stroke. Semakin cepat dikenali, dan semakin cepat mendapat pertolongan medis yang tepat, akan semakin besar kemungkinan pemulihan. Perhimpunan stroke di Amerika Serikat memulai kampanye nasional untuk menyebarluaskan kewaspadaan tentang gejala stroke.

Kampanye ini diberi nama FAST, yang merupakan singkatan dari Facial Weakness (kelemahan wajah), Arm Weakness (kelemahan lengan), Speech Disturbances (kesulitan bicara), dan Time is Brain (Berpacu dengan waktu). Didalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Senyum, Gerak dan Bicara.

Senyum: Mintalah ia untuk senyum, lihat apakah wajahnya perot.
Gerak: Mintalah ia untuk mengangkat lengannya apakah bisa sama tinggi
Bicara: Tanyakan nama dan alamatnya, apakah ia bisa mengerti, apakah bisa menjawab, apakah jawabannya benar, apakah bicaranya pelo atau cedal.

Alat ukur ini cukup sederhana, dan dapat digunakan oleh orang awam maupun petugas kesehatan.

1. Mintalah orang yang dicurigai stroke untuk tersenyum. Menunjukkan giginya. Bila wajahnya perot, atau wajah hanya tertarik ke salah satu sisi saja, maka curihai ia terkena stroke.

2. Mintalah subyek untuk mengangkat lengannya lurus keatas. Bila salah satu lengan tidak dapat terangkat dengan baik, curigailah ia sebagai stroke.

3. Tanyakan kepadanya 'Siapa namamu?' dan 'Sekarang bulan apa?' atau 'Dimana Anda tinggal?”. Lihat apakah subyek mengerti pertanyaan Anda, apakah ia bisa menjawab, apakah jawabannya benar, bila ia berbicara apakah suaranya cedal?

Bila ada salah satu kelainan pada tes diatas segera minta bantuan medis. Tes ini sangat mudah. Bila ada anggota keluarga, rekan, kerabat, atau tetangga yang dicurigai tekena stroke, dan menunjukkan hasil tes yang positif, segeralah minta pertolongan medis. Tindakan yang tepat dan cepat diharapkan akan membuahkan hasil yang lebih baik pula. (ir/ir)


Sumber :
dr Rizaldy Pinzon, MKes, SpS. Tim Stroke RS Bethesda Yogyakarta
http://health.detik.com/read/2009/11/26/133627/1249381/775/kenali-gejala-stroke-dengan-senyum-gerak-dan-bicara
26 November 2009

Minimalisir Garam, Hindari Stroke

Konsumsi garam berlebih telah dikenal luas sebagai salah satu penyebab penyakit tekanan darah tinggi. Baru-baru ini sebuah penelitian mengonfimasi risiko lain yang disebabkan garam yaitu meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan stroke.

Sebuah uraian yang dipublikasikan BMJ menemukan, perbedaan konsumsi garam sekitar 5 gram per hari dapat menghasilkan perbedaan hingga 23 persen dari rata-rata penyakit stroke dan 17 persen rata-rata risiko penyakit kardiovaskular.

Berdasarkan uraian tersebut, rekomendasi asupan garam dari Organisasasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) hanya sekitar 5 gram atau sekitar satu sendok teh per hari. Namun, umumnya orang di negara Barat mengonsumsi sekitar 10 gram garam per hari. Bahkan, masyarakat Eropa Timur mengonsumsi lebih banyak lagi.

Penulis uraian itu menganalisa 13 penelitian yang melibatkan lebih dari 170.000 ribua partisipan yang menghubungkan kaitan antara garam dan penyakit kardiovaskular dan stroke.

Para peneliti memperkirakan, mengurangi asupan garam hanya sekitar 5 gram per hari oleh masyarakat di seluruh dunia dapat mengurangi satu juta kematian per tahun akibat stroke dan mencegah tiga juta kematian akibat penyakit kardiovaskular tiap tahun.

Lantaran sulit mengukur asupan garam, lanjut penulis, bisa jadi pengurangan asupan garam itu dapat mencegah kematian lebih banyak. healthday/rin

Sumber :
Republika Newsroom
http://www.republika.co.id/berita/91981/Minimalisir_Garam_Hindari_Stroke
26 November 2009

Wanita Muda Pun Berpotensi Terkena Stroke

Dulu, stroke identik dengan penyakit para orangtua. Namun, perubahan gaya hidup menyebabkan stroke kini juga mengintai orang-orang di usia 30-an. Tak terkecuali, wanita. Berbagai studi telah menunjukkan bahwa penyakit ini telah begitu nyata kehadirannya. Namun dengan mengetahui fakta ini sejak awal, tentu dapat membantu kita untuk lebih memperhatikan kondisi kesehatan kita. Dengan demikian, risiko penyakit ini dapat diturunkan.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui wanita tentang stroke:

* Peluang wanita muda mendapatkan stroke memang tak begitu besar, namun konsekuensinya cukup menakutkan. Untuk setiap 100.000 wanita yang berada dalam usia mampu memiliki anak, 4,4 persen akan mengalami stroke iskemik. Jumlah penderita stroke iskemik mencapai 85 persen dari seluruh kasus. Lebih dari 250.000 wanita usia 18-44 tahun berpotensi mengalami stroke ini. Ini yang menakutkan, karena stroke adalah penyebab paling umum ketidakmampuan jangka panjang.

* Angka pertahanan diri wanita dari stroke boleh dibilang memprihatinkan. Sebanyak 60 persen wanita yang mengalami stroke ternyata tidak mampu bertahan. Meskipun lebih banyak pria yang mengalami stroke, ternyata kemampuan bertahan mereka lebih tinggi. Kemungkinan wanita muda meninggal karena stroke lebih tinggi daripada yang disebabkan kanker payudara dan AIDS jika dikombinasikan.

* Usia ternyata menentukan kemungkinan terkena stroke. Sebuah studi menunjukkan bahwa ada perbedaan antara wanita dan pria yang mengalami stroke antara usia 35-44 tahun dan 55-64 tahun. Dalam jangkauan usia 45-54 tahun, wanita dua kali lebih mungkin terkena stroke daripada pria. Penyebabnya diperkirakan karena meningkatnya ukuran lingkar pinggang dan penyakit jantung di antara wanita! Karena itu para peneliti mengatakan bahwa wanita perlu lebih memperhatikan kesehatan kardiovaskuler pada usia pertengahan 30-an.

* Tekanan darah tinggi tidak hanya perlu dikhawatirkan para lansia. Sebab, inilah faktor risiko stroke nomer satu pada wanita! Hal ini khususnya akan memperberat beban wanita yang sudah memiliki sejarah serangan jantung atau stroke. Yang menjadi masalah, banyak wanita yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki tekanan darah tinggi. Bila Anda telah mengetahui hal ini, sebaiknya Anda segera melakukan perawatan ke dokter secara rutin.

* Kaitan antara pil KB dan risiko stroke masih diperdebatkan oleh para dokter dan peneliti selama bertahun-tahun ini. Namun studi baru-baru ini menunjukkan hanya ada peningkatan risiko yang ringan bagi wanita yang menggunakan kontrasepsi oral. Namun risiko ini bisa meningkat secara signifikan jika saat mengonsumsi pil KB ini wanita juga merokok, memiliki tekanan darah tinggi, atau mempunyai sejarah migrain. Peluang wanita mengalami stroke juga tiga kali lebih tinggi jika kita mengonsumsi pil KB sekaligus merokok, daripada jika diikuti dengan tekanan darah tinggi atau diabetes. Kolesterol tinggi juga meningkatkan risiko wanita mengalami stroke.

* Wanita muda dengan orangtua atau saudara yang pernah mengalami stroke juga memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini.

* Salah satu hal yang bisa melindungi Anda dari stroke adalah menyusui. Studi tahun ini yang melibatkan sekitar 140.000 wanita melaporkan bahwa wanita yang memberikan ASI bisa menurunkan risiko mengembangkan stroke. Sebab wanita yang menyusui setidaknya sebulan terbukti menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol, serta kemungkinan mengalami diabetes. Sedangkan wanita yang menyusui selama setidaknya satu tahun mengurangi peluang mengidap penyakit jantung hingga 10 persen.

* Gejala yang dirasakan biasanya berbeda, dan kadang-kadang tidak dikenali. Selain itu, gejala pada wanita juga tidak sama dengan pria. Penderita stroke wanita dilaporkan mengalami sakit kepala, sakit pada lengan dan wajah, dan disorientasi.

* Seperti kondisi kesehatan lain, risiko stroke bisa dikontrol, dirawat, atau diturunkan dengan cara mengubah pola hidup (makan sehat, banyak olahraga, mempertahankan berat seimbang, dan tidak merokok). Sebaiknya Anda juga menjalani perawatan hingga tuntas untuk setiap komplikasi atau penyakit jantung, kerusakan sel-sel, dan diabetes seperti yang diperintahkan dokter, dan rajin memonitor kolesterol dan tekanan darah. Menjaga agar tidak stres dan membatasi asupan alkohol juga perlu.


Sumber :
DIN Sumber: Shine
http://female.kompas.com/read/xml/2009/11/20/18321625/wanita.muda.pun.berpotensi.terkena.stroke
20 November 2009

Menata Kolesterol, Mencegah Stroke

Stroke merupakan penyakit neurologi yang utama. Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga (setelah penyakit jantung dan kanker), namun merupakan penyebab kecacatan nomor satu. Stroke terjadi akibat gangguan pembuluh darah di otak.

Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa ada 3 juta warga Amerika yang terkena penyakit penbuluh darah (penyakit jantung, stroke, dan pembuluh darah tepi) dan 150.000 diantaranya meninggal setiap tahunnya. Kejadian stroke berulang umum pula dijumpai, 33% pasien stroke yang selamat akan mengalami stroke ulang dalam waktu 5 tahun.

Stroke dapat terjadi karena seseorang individu yang sehat memiliki faktor risiko stroke. Faktor risiko stroke ada yang dapat dikendalikan dan ada pula yang tidak dapat dikendalikan.

Faktor risiko stroke yang tidak dapat dikendalikan adalah usia, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga, dan riwayat stroke sebelumnya. Kelompok usia lanjut dan laki-laki lebih mudah terkena stroke, demikian pula seseorang dengan riwayat keluarga stroke.

Faktor risiko stroke yang dapat dikendalikan adalah hipertensi, diabetes, merokok, kolesterol darah yang tinggi, trigliserida darah yang tinggi, obesitas dsb.

Pemahaman akan faktor risiko stroke yang dapat dikendalikan ini penting. Pengendalian faktor risiko stroke ini akan menurunkan risiko seseorang untuk terkena stroke. Tekanan darah yang terkendali di bawah 130/80 mmHg akan menurunkan risiko seseorang untuk terkena stroke. Berhenti merokok akan menurunkan pula risiko terkena stroke.

Kolesterol yang tinggi juga merupakan faktor risiko untuk terkena stroke. Pertanyaan kritis yang muncul adalah 'Bagaimana hubungan antara kolesterol darah yang tinggi dan stroke?' dan 'Bagaimana upaya pengendalian kolesterol untuk mencegah stroke?'


Mengenal kolesterol

Kolesterol merupakan substansi lemak, yang secara normal dibentuk di dalam tubuh. Kolesterol dibentuk di hati dari lemak makanan. Kolesterol memainkan banyak peran penting dalam fungsi sel tubuh (antara lain produksi hormon).

Kolesterol darah dapat dibagi menjadi 2 bagian utama: kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) yang dikenal sebagai 'kolesterol jahat' dan kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) yang dikenal sebagai 'kolesterol baik'. LDL membawa kolesterol dari hati ke sel, dan HDL berperan membawa kolesterol dari sel ke hati.

Kadar kolesterol LDL yang tinggi akan memicu penimbunan kolesterol di sel, yang menyebabkan munculnya atherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah arteri) dan penimbunan plak di dinding pembuluh darah. Hal ini dihubungkan dengan penngkatan risiko penyakit akibat gangguan pembuluh darah (misalnya: penyakit jantung koroner, stroke, gangguan pembuluh darah terpi).

Kadar kolesterol darah yang tinggi dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor penyebab kadar kolesterol yang tinggi adalah genetik, diet tinggi lemak, kelebihan berat badan, kurangnya aktivitas fisik, dan merokok. Merokok meningkatkan kadar kolesterol LDL dan menurunkan kadar kolesterol HDL. Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat pula disebabkan oleh konsumsi alkohol atau obat-obatan (misalnya: steroid atau pil kontrasepsi).


Hubungan kolesterol dan stroke

Kolesterol merupakan faktor risiko stroke yang secara konsisten dilaporkan dari berbagai hasil penelitian. Kolesterol LDL yang tinggi, kolesterol HDL yang rendah, dan rasio kolesterol LDL dan HDL yang tinggi dihubungkan dengan peningkatan risiko terkena stroke. Hal ini akan diperkuat bila ada faktor risiko stroke yang lain (misalnya: hipertensi, merokok, obesitas).

Hubungan antara kolesterol dan stroke tergambarkan pula dalam berbagai penelitian terapi kolesterol. Keberhasilan terapi penurunan kadar kolesterol darah akan menurunkan risiko stroke dan penyakit jantung sebesar 60%. Penurunan kadar koleserol darah akan menghambat proses atherosclerosis (pengerasan diniding pembuluh darah arteri).

Perkembangan atherosclerosis dapat dihambat pada sebagian besar pasien yang menjalani terapi selama 2 tahun. Kadar kolesterol darah yang tidak terkendali akan meningkatkan risiko stroke. Pasien berusia 40 tahun-an yang memiliki kadar kolesterol LDL tinggi akan memiliki risiko sebesar 52% untuk mengalami serangan jantung dan stroke pada usia diatas 50 tahun (Lang, 2005).

Kadar kolesterol darah yang tinggi tidak memberikan gejla yang spesifik. Hal ini menyebabkan kadar kolesterol darah yang tinggi juga dijuluki sebagai 'the silent killer'. Pasien datang berobat ketika telah muncul komplikasi pembuluh darah. Proses atherosclerosis tetap berjalan tanpa ada keluhan pasien.


Pengendalian kadar kolesterol

Pengendalian kadar kolesterol menuju angka yang normal akan sangat bermanfaat untuk menurunkan risiko stroke dan penyakit jantung. Target penurunan kadar kolesterol adalah sebagai berikut:

1. Kadar kolesterol darah total dibawah 200 mg/dl
2. Kadar kolesterol darah LDL dibawah 130 mg/dl (pada individu tanpa riwayat penyakit jantung koroner), atau dibawah 100 mg/dl (bila pernah terkena penyakit jantung, merokok, menderita hipertensi, diabetes).
3. Kadar kolesterol HDL diatas 35 mg/dl
4. Kadar trigliserida dibawah 250 mg/dl.

Pengendalian kadar kolesterol darah sesuai target dicapai dengan perubahan pola hidup dan terapi obat. Perubahan pola hidup yang dianjurkan meliputi penurunan berat badan, banyak makan serat, konsumsi buah dan sayuran, berhenti merokok, olah raga, dan pembatasan konsumsi lemak berlebih.

Bila target penurunan kolesterol darah belum juga tercapai, pasien dapat berkonsultasi ke dokter untuk memperoleh terapi obat.Terapi obat yang direkomendasikan untuk menurunkan kadar kolesterol daah adalah statin. Obat ini memiliki banyak golongan (misalnya: Pravastatin, Simvastatin, Lovastatin, Atorvastatin, Cerevastatin, Fluvastatin), dan sebagian besar telah tersedia di Indonesia.

Keberhasilan terapi statin untuk menurunkan risiko stroke telah dibuktikan dari berbagai penelitian. Penurunan kadar kolesterol darah sesuai target (dibawah 200 mg/dl) akan menurunkan risiko stroke ebesar 27%. Bagi pasien yang sudah pernah mengalami penyakit jantung, maka penurunan kadar kolesterol darah akan menurunkan risiko stroke sebesar 32%.

Banyak diantara kita yang belum tahu kadar kolesterol darahnya. Kadar kolesterol darah yang tinggi sering tidak bergejala. Pertanyaan yang muncul adalah 'Sudahkah Anda tahu kadar kolesterol darah Anda?'. Pengendalian kadar kolesterol merupakan upaya pencegahan stroke yang efektif. Ingatlah selalu bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.(ir/ir)

Sumber :
dr Rizaldy Pinzon, MKes, SpS. Tim Stroke RS Bethesda Yogyakarta
http://health.detik.com/read/2009/12/04/120122/1254009/756/menata-kolesterol-mencegah-stroke
4 Desember 2009

GEJALA STROKE DAN SINAR MATAHARI

Kehidupan modern kini menuntut segala sesuatu serba instant dan cepat. Baik dalam aktivitas pekerjaan, kehidupan rumah tangga dan makanan sehari-hari. Bahkan tidak sedikit di antara kita yang sering mengkonsumsi makanan cepat saji (fastfood). Perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi serasa memperpendek jarak dan mempersingkat waktu. Manusia serasa dimanja dalam kehidupannya.

Seiring dengan itu semua, ternyata kita harus membayar mahal dengan kesehatan kita. Pemakaian pestisida, limbah beracun, polusi udara, zat additive (pewarna, perasa, pengawet) di dalam makanan adalah beberapa faktor yang apabila dikonsumsi terus-menerus dalam jangka panjang dapat menurunkan kualitas kesehatan tubuh kita. Radikal bebas, karsinogen (gen penyebab kanker), zat beracun adalah beberapa istilah yang semakin sering kita dengar. Bahkan kanker, diabetes, kolesterol, stroke, asam urat, alergi, ada di kanan-kiri kita.

Selain hal-hal eksternal di atas, kebiasaan hidup juga sangat berpengaruh bagi kesehatan tubuh kita. Makanan yang tidak bergizi seimbang, sedikit olah raga dan kurangnya istirahat akan mendukung terjangkitnya penyakit.


Makanan Bergizi Seimbang

Makanan yang terlalu manis meningkatkan kadar gula darah yang berarti beresiko tinggi pagi penderita diabetes mellitus. Terlalu banyak mengkonsumsi garam menyebabkan tingginya kadar garam dalam darah yang meningkatkan resiko tekanan darah tinggi dan stroke serta gangguan ginjal. Begitu juga makanan yang kecut/asam dapat menurunkan pH darah (meningkatkan tingkat keasaman darah). Darah yang semakin asam, akan semakin kental.

Menurut pakar gizi dan kesehatan, komposisi makan sehari-hari kita seharusnya adalah 80% sayur dan buah-buahan (makanan beralkali tinggi) serta 20% nasi, daging, ikan, roti dan lain-lain (makanan berasid tinggi). Tetapi yang biasa kita makan justru sebaliknya yaitu : 80% adalah nasi, daging, ikan, roti dan 20% adalah sayur dan buah-buahan. Komposisi yang salah ini, selama bertahun-tahun terjadi akumulasi, menyebabkan darah kita menjadi semakin asid dan semakin kental. Darah yang kental menyebabkan kerja jantung menjadi semakin berat. Aliran darah menjadi lambat, menyebabkan lebih banyak endapan terjadi dalam pembuluh darah. Akibatnya timbul penyakit tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Jika sudah terkena penyakit jantung dan tekanan darah tinggi, maka kita harus waspada terhadap gejala-gejala penyakit stroke. Apa sajakah itu? Gejala penyakit stroke di antaranya adalah migrain-migrain, kepala sering pusing, leher kaku-kaku, pundak terasa pegal, punggung linu-linu, tangan sering kesemutan, apalagi sampai kolesterol tinggi, asam urat hingga terjadi pembengkakan. Semua berawal dari keasidan darah yang tinggi, pengentalan darah dan penyumbatan pembuluh darah. Oleh karena itu, waspadalah! Apabila terjadi penyumbatan pada pembuluh darah di otak, maka terjadilah stroke. Jika penyumbatan terjadi di pembuluh darah arteri kiri/kanan di leher (middle cerebral artery), maka pasien akan mengalami stroke berat sampai lumpuh sebagian/seluruh tubuhnya.

Hal lain yang patut kita waspadai akibat tekanan darah yang tinggi dan beratnya kerja jantung adalah gejala penyakit modern. Apa sajakah itu? Gejala penyakit modern di antaranya adalah hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung dan penyakit stroke. Disebut modern karena setiap hari wajib minum obat dan seumur hidup tergantung kepada obat. Tentu ini biayanya amat sangat tinggi.

Ingat! Penyakit yang menjadi pembunuh nomor satu di dunia adalah penyakit jantung. Diikuti penyakit kanker dan selanjutnya adalah stroke. Inilah pentingnya artikel ini, karena penyakit jantung dan stroke berawal dari pola makan tidak seimbang, keasidan darah terlalu tinggi, pengentalan darah hingga akhirnya terjadi penyumbatan pembuluh darah. Waspadalah!


Olah Raga Teratur

Olah raga membakar lemak, meningkatkan kinerja dan kekuatan jantung, serta membuang kotoran tubuh melalui keringat.


Istirahat yang Cukup

Pada saat istirahat banyak hal positif terjadi di dalam tubuh kita. Urat syaraf yang mengendur, perbaikan sel-sel yang rusak, memberi istirahat bagi sebagian organ tubuh, proses detoxifikasi (penghilangan racun) dan lain sebagainya.

Selama tidur terjadi proses-proses pemulihan yang bermanfaat mengembalikan kondisi seseorang pada keadaan semula. Dengan begitu, tubuh yang awalnya mengalami kelelahan akan menjadi segar kembali. Jika proses ini terhambat, organ tubuh tidak bisa bekerja secara maksimal. Akibatnya orang yang kurang tidur akan cepat lelah dan mengalami penurunan konsentrasi.

Menurut aturan kesehatan, kebutuhan tidur orang dewasa adalah 6-8 jam per hari. Tetapi akibat faktor pekerjaan, problem kehidupan lainnya, juga faktor hiburan (TV 24 jam non stop) maka banyak di antara kita yang menjadi kurang jam tidurnya.

Apabila tubuh mengalami kurang istirahat, akan terjadi hal-hal berikut ini : pH darah menuruh (semakin asam, semakin asid), tubuh tidak seimbang, muka pucat, lemas, mudah tersinggung, mudah marah-marah, penuaan dini, pelupa dan kurang konsentrasi.


SEHAT GRATIS

Apabila kita menginginkan sehat secara gratis, maka tiga hal pokok di atas harus kita penuhi : makanan bergizi seimbang, olah raga teratur dan istirahat yang cukup. Tentu kita akan sulit untuk memenuhi ketiganya secara 100%.

Oleh karena itu kita membutuhkan sesuatu yang dapat membantu mempertahankan kesehatan kita, khususnya dalam melancarkan peredaran darah, mengurangi timbunan lemak dalam pembuluh darah (mencegah penyumbatan) dan meringankan kerja jantung. Khususnya bagi Anda yang kurang istirahat dan tidak ada waktu untuk berolah raga secara teratur.


SINAR MATAHARI

Banyak di antara kita yang berangkat pagi di saat matahari masih mengintip dan pulang petang bahkan malam hari. Bekerja pun di perkantoran, di dalam gedung-gedung, ruang tertutup, ruangan ber-AC, yang akhirnya membuat kita hampir tidak pernah bertemu dengan sinar matahari. Padahal kita semua tahu, bahwa matahari adalah sumber kehidupan utama yang masuk ke Bumi ini. Anda dapat bayangkan bagaimana kita hidup tanpa sinar matahari?

Sinar Matahari memberikan pertumbuhan dan tenaga bagi semua mahkluk hidup. Apakah manfaat sinar matahari bagi kesehatan kita manusia?

Sinar matahari menghasilkan vitamin D. Sejumlah besar simpanan kolesterol terdapat di bawah kulit. Pada waktu berkas sinar ultraviolet disaring di kulit, ia mengubah simpanan kolesterol ini menjadi vitamin D. Menghadapkan sebagian dari tubuh ke sinar motahari selama 5 menit memberikan 400 unit vitamin D (Manusia membutuhkan 400 unit perhari menurut RDA USA).

Sinar Matahari mengurangi kolesterol darah. Dengan mengubah kolesterol di bahwa kulit menjadi vitamin D, menyebabkan tubuh memberikan peringatan kepada kolesterol yang ada dalam darah untuk keluar dari darah menuju ke kulit, sehingga mengurangi kolesterol dalam darah.

Sinar Matahari mengurangi gula darah. Cahaya matahari bagaikan insulin yang memberikan kemudahan penyerapan glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh. Ini merangsang tubuh untuk mengubah gula darah (glukosa) menjadi gula yang tersimpan (glykogen), yang tersimpan di hati don otot, sehingga menurunkan gula darah.

Sinar Matahari ialah penawar infeksi dan pembunuh bakteri. Matahari sanggup membunuh bakteri penyakit, virus dan jamur. Itu berguna untuk perawatan tuberkulosis (tbc), erisipelas, keracunan darah, peritonitis, pnemonia, mumps, asma saluran pernafasan. Bahkan beberapa dari virus penyebab kanker dibinasakan oleh sinar ultraviolet. Infeksi jamur, termasuk candida, bereaksi terhadap sinar matahari. Bakteri di udara dibinasakan dalam 10 menit oleh sinar ultraviolet.

Sinar Matahari meningkatkan kebugaran pernafasan. Sinar matahad bisa meningkatkan kapasitas darah untuk membawa oksigen dan menyalurkannya ke jaringan-jaringan. Ini berarti banyak oksigen tersedia untuk dibawa ke otot-otot sewaktu gerak badan. Faktor lain yang bisa membantu meningkatkan kebugaran pernafasan ialah bahwa glikogen bertambah di hati dan otot setelah berjemur matahari.

Sinar Matahari menolong dalam membentuk dan memperbaiki tulang-tulang. Dengan bertambahnya tingkat vitamin D dalam tubuh karena terkena sinar matahari, bisa meningkatkan penyerapan kalsium. Ini menolong pembentukan dan perbaikan tulang dan mencegah penyakit seperti rakitis dan osteomalacia (pelembutan tulang tidak normal).

Sinar Matahari meningkatkan beberapa jenis kekebalan. Sinar matahari menambah sel darah putih terutama limfosit, yang digunakan untuk menyerang penyakit. Antibodi (gamma globulins) bertambah. Pengaruh ini bertahan sampai 3 minggu. Nitrofil membunuh kuman-kuman lebih cepat setelah pernafasan dengan sinar matahari. Sepuluh menit di.bawah sinar ultraviolet satu atau dua kali setiap minggu mengurangi flu 30-40 persen.

Ya, sinar matahari sesungguhnya sangat bermanfaat bagi kita. Yang terbaik bila kita disinari cahaya matahari sebelum pukul 09.00 pagi dan setelah pukul 16.00 sore. Pada saat-saat itu kita tidak mendapatkan sinar gelombang pendek (sinar-gelombang-pendek: ultraviolet, sinar-x, sinar gamma, sinar cosmos, sebaliknya lebih banyak mendapatkan sinar-gelombang-panjang: inframerah).

Studi terbaru tentang Bioteknologi menemukan bahwa Sinar-Inframerah-Gelombang-Panjang (far infrared / FIR dengan panjang gelombang antara 6-14 mikron) berperan penting dalam formasi dan pertumbuhan makhluk hidup termasuk memiliki banyak manfaat untuk tubuh manusia. Untuk alasan inilah, sinar inframerah ini disebut juga Sinar Bio Genetik (BIOFIR). Semua makhluk hidup di Bumi selalu terdiri dari molekul air dan protein kompleks. Molekul air selalu tidak stabil. Jika molekul air dioksilasikan dengan panjang gelombang antara 8-1000 mikron (itu adalah panjang gelombang oksilasi air) akan terjadi semacam getaran ketidakstabilan (resonansi).

Resonansi tersebut menyebabkan ionisasi air tersebut menjadi ion Hidrogen (H+) dan Hidroksil (OH-) terjadi dengan kecepatan yang sangat tinggi (10/12 detik). Ionisasi ini dinamakan "Pengaktifan Air". Jika proses pengaktifan ini terjadi di seluruh tubuh manusia, metabolisme sel dan proses pembuangan sisa metabolisme sel menjadi lebih aktif dan efektif hingga menghasilkan perkembangan sel yang menakjubkan. Sinar inframerah dari matahari mempunyai panjang gelombang antara 3,5-10 mikron dan sinar inframerah yang mempunyai panjang gelombang 6-14 mikron adalah sinar bio genetik yang sangat berperan penting dalam kehidupan manusia (kita menerima sinar ini setiap hari dari matahari).

Perlu berhati-hati. Sinar matahari bisa juga berbahaya. Terlalu lama di bawah sinar matahari bisa menyebabkan hal-hal berikut:

Sinar Matahari membuat kulit terbakar. Terlalu banyak mendapat sinar matahari, walaupun pada hari berawan bisa menyebakan kulit anda terbakar (awan bisa menyaring banyak berkas cahaya yang kelihatan dan inframerah, namun 80% radiasi ultraviolet bisa menembusi awan itu). UV-B adalah bagian dari spektrum ultraviolet yang membakar kulit dan hanyo 0,2 persen dari tenaga radiasi ini sampai ke permukaan bumi. Angin sepoi-sepoi bisa menombah bahaya itu.

Sinar Matahari bisa meningkatkan resiko kanker kulit. Kebanyakan sinar matahari dengan tingginya trigliserid darah adalah faktor yang paling besar terjadinya kanker kulit.

Sinar Matahari mempercepat proses penuaan.

Z.R. Kime dalam "Sunlight Could Save Your Life", menyatakan bahwa bertambahnya penggunaan minyak sayur olahan (poliunsaturated), menyebabkan bertambahnya kehadiran "radikal bebas" pada kulit. Radikal bebas ini adalah bagian dari molekul (yang terpecah-pecah) dengan kecenderungan menyebabkan kerusakan jaringan lapisan kulit paling luar, penyebab utama penuaan dini - keriput kulit.

Seorang ilmuwan menutup setengah dari piring batu dengan bakteri yang tumbuh di situ, dan setengah lainnya disinari matahari secara langsung. Bagian piring yang tertutup penuh dengan bakteri, tetapi tidak ada yang tumbuh di setengah piring yang mendapat sinar matahari. Semua bakteri telah terbunuh. Jika kita membuka lebar tirai dan jendela kita agar sinar matahari masuk ke kamar-kamar kita, setelah satu jangka waktu, sinar matahari ini akan membunuh bakteri yang berada di debu jendela dan lantai, sehingga membuat rumah itu menjadi tempat yang lebih sehat untuk didiami.

Sumber:
http://dianweb.org/Sehat/ADI5.HTM dalam :
http://www.biofir.com/index.php?topic=gejalastroke&id=zulfianto